Kita harus siapkan betul bagaimana pemuda hari ini dan ke depannya, terlebih akan menghadapi bonus demografi
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan bahwa pemerintah sangat serius akan meningkatkan pembangunan pemuda Indonesia, terutama dalam menghadapi bonus demografi di masa mendatang.
Saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kepemudaan Tahun 2020 secara virtual di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin, Zainudin menyebutkan bahwa salah satu yang tengah diupayakan pemerintah demi mencapai keberhasilan pembangunan pemuda, adalah dengan penyusunan kebijakan berupa Grand Design Kepemudaan.
“Kita harus siapkan betul bagaimana pemuda hari ini dan ke depannya, terlebih akan menghadapi bonus demografi. Pemerintah sangat serius mempersiapkan itu. Program yang kita dorong bagaimana menyiapkan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing," kata Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Baca juga: Menpora: Pemuda harus bersatu jadi pionir di masa pandemi
Grand Design, kata dia, sangat diperlukan sebagai parameter atau tolok ukur sejauh mana keberhasilan pembangunan pemuda Indonesia dalam setiap kegiatan kepemudaan yang digelar. Grand Design nantinya akan sejalan dengan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Bappenas.
Adapun dalam penyusunan Grand Design harus dilakukan bersinergi dengan kementerian dan lembaga lainnya. Pengembangan, pemberdayaan, dan pembinaan kegiatan kepemudaan, menurutnya, bukan hanya tugas Kemenpora melainkan juga seluruh stakeholder Indonesia.
Program Kemenpora pun, lanjut dia, sudah sejalan dengan apa yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Pemuda menjadi pelaku utama serta subjek dari pembangunan.
Zainudin menegaskan bahwa pemerintah benar-benar serius menyiapkan berbagai program yang dapat mendorong para pemuda, yang berjumlah 24 persen dari seluruh penduduk Indonesia itu, supaya kreatif, inovatif, dan mandiri serta mencapai IPP.
Baca juga: Menpora ingatkan pemuda untuk semangat berkreasi di tengah pandemi
Penilaian IPP didasari atas 15 indikator yang masing-masing dikelompokkan dalam lima domain yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
Dia berharap hasil dari Rakornas itu bisa menjadi rekomendasi bagi pemerintah dalam menghasilkan kebijakan kepemudaan ke depan.
"Saya berharap akan lahir rekomendasi penting yang akan menjadi pijakan bagaimana arah pengembangan dan pemberdayaan pemuda ke depan. Semoga ukuran dan indeks yang diberikan Bappenas bisa segera dicapai terutama indeks pembangunan pemuda untuk 2020-2024 dan saya berharap bisa lampaui itu," pungkas dia.
Baca juga: Menpora sebut PBSI organisasi olahraga yang patut jadi teladan
Baca juga: Menpora laporkan gambaran besar sistem keolahragaan nasional
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020