• Beranda
  • Berita
  • Wakil Ketua MPR: Generasi milenial harus jadi generasi emas

Wakil Ketua MPR: Generasi milenial harus jadi generasi emas

10 November 2020 19:43 WIB
Wakil Ketua MPR: Generasi milenial harus jadi generasi emas
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah. ANTARA/HO-Humas MPR RI/am.

Jika generasi muda saat ini terus bergantung pada teknologi asing, bangsa Indonesia ke depan sangat mungkin tenggelam di tengah bangsa-bangsa asing.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Basarah mendorong generasi milenial dan generasi Z yang kini tumbuh di alam kemerdekaan agar menjadi generasi emas sebagai persiapan menyambut tahun emas kemerdekaan Indonesia 2045.

"Dalam perayaan 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045, generasi itulah yang akan menjadi pemimpin bangsa yang harus mewarisi ruh dan spirit perjuangan para syuhada bangsa," kata Ahmad Basarah dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa.

Sekitar 25 tahun dari sekarang, lanjut dia, generasi yang sekarang terlihat muda inilah yang akan menjadi pemimpin dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Mereka harus tetap mewarisi ruh dan spirit para pahlawan bangsa yang menghendaki martabat bangsa sejajar dengan bangsa-bangsa dunia.

Baca juga: Gus Jazil: Aktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan di masyarakat

Hal itu disampaikannya dalam webinar dan talkshow berjudul "Patriotisme Pemuda Berintegritas Menuju Generasi Emas" yang diadakan oleh Hima Prodi PPKn Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa.

Dalam webinar yang diselenggarakan untuk memeringati Hari Pahlawan itu, Basarah menjelaskan bahwa bersikap bijak menghadapi teknologi komunikasi yang sekarang banyak digenggam oleh generasi milenial dan generasi Z adalah salah satu cara positif mempersiapkan diri menjadi generasi emas 2045.

Tanpa sikap bijak menghadapi teknologi yang terus berkembang dan diproduksi oleh luar negeri, kata dia, generasi muda saat ini akan berada di jurang kehancuran.

"Jika generasi muda saat ini terus bergantung pada teknologi asing, atau minimal tidak mengisi teknologi yang mereka pegang sekarang dengan ruh patriotisme dan nasionalisme, bangsa Indonesia ke depan sangat mungkin tenggelam di tengah bangsa-bangsa asing," ujarnya.

Untuk itu, Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut berpesan agar memanfaatkan teknologi komunikasi yang luar biasa canggih di tangan generasi muda secara positif.

"Jika Anda semua menggunakannya secara positif, ruh perjuangan yang pernah dititipkan oleh para pahlawan bangsa mendapatkan tempat di hati generasi muda saat ini," katanya.

Ia lantas mengutip kalimat Bung Karno yang akan mengguncangkan dunia dengan 10 pemuda.

Baca juga: MPR: Empat konsensus kebangsaan jawab berbagai tantangan bangsa

Dalam penjelasannya, Basarah juga mengajak generasi milenial mengisi kemerdekaan dengan berlomba-lomba membuat inovasi teknologi di tengah pasar bebas dunia yang terus menggurita sehingga bangsa Indonesia minimal pada tahun emas kemerdekaan Indonesia 2045 sudah mandiri dan tidak lagi bergantung pada teknologi asing.

Pada era globalisasi ini, menurut dia, penjajahan akan tetap ada namun dalam bentuk lain dan tak terlihat. Misalnya, dalam bentuk kapitalisme, liberalisme, juga pasar bebas, yang semuanya mengancam kemandirian bangsa dan ideologi Pancasila.

"Jika tantangan ini tidak kita hadapi dengan inovasi di segala bidang, bangsa kita akan kembali terjajah dalam bentuk lain," pungkas Basarah.

Selain Basarah, tampil dalam webinar yang diikuti lebih dari 300 peserta virtual dari seluruh Indonesia itu, antara lain Guru Besar Filsafat UGM Yogyakarta Prof. Dr. Armaidy Armawi, M. Si., Dosen Program Studi PPKn UNS Dr. Triana Rejekiningsih, serta Sulistyo selaku Plh. Kepala Badan Kesbangpol Pemprov Jateng yang menggantikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang berhalangan hadir.

Baca juga: Wakil Ketua MPR kecam keras sikap Presiden Prancis

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020