"Banyak yang mengira asesmen kompetensi menggantikan Ujian Nasional (UN). Padahal bukan. Kepala sekolah tidak usah khawatir, guru juga, begitu juga murid dan wali murid. Jangan stres menghadapi Asesmen Nasional (AN), " ujar Nadiem dalam kunjungannya ke Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Rabu.
Dia menjelaskan tidak semua murid mengikuti AN. Oleh karena itu, dia meminta orang tua untuk tidak perlu cemas dan memasukkan anaknya ke bimbingan belajar karena hanya membuang uang.
"Sekolah juga hanya perlu menyiapkan ruangan untuk AN," kata dia.
Baca juga: Nadiem minta siswa yang tidak punya akses PJJ untuk belajar di sekolah
Baca juga: Nadiem cek dampak pandemi COVID-19 di Rote Ndao
AN hanya untuk pemetaan bukan untuk menghakimi murid dan sekolah. Sekolah tidak dihukum dengan kondisi itu.
"Dengan AN kita melihat bagaimana perubahan kualitas sekolah dari tahun ke tahun," ujar dia.
AN hanya urusan kepala sekolah, pemerintah daerah dan kementerian.
Asesmen Nasional merupakan pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah.
Asesmen tersebut bertujuan untuk mengukur capaian peserta didik atau siswa dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Selain itu juga ada survei karakter bagi siswa. AN akan dimulai pada 2021.*
Baca juga: Mendikbud Nadiem kagumi TK berwawasan lingkungan di Ubud
Baca juga: Mendikbud : Pandemi memantapkan generasi muda dalam mengisi perubahan
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020