Kepala BKB Wiwit Kasiyati di Magelang, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan BKB menutup stupa teras di lantai 8 sebanyak 32 stupa dan lantai lorong 1 keliling.
"Kita gelar cover ini sebagai upaya preventif. Kita melakukan tindakan preventif dan antisipasi agar nanti ketika terjadi erupsi dan arah abunya ke Magelang, Candi Borobudur sudah kita tutup dengan cover," katanya.
Baca juga: Pengungsi erupsi Merapi di Sleman bertambah jadi 203 orang
Ia menyampaikan terpal paulin tersebut sudah digelar di lorong lantai 1, sedangkan di lantai lainnya belum digelar tetapi sudah disiapkan di lokasi.
"Tidak semua ditutup, tetapi cover sudah siap di tempat. Jadi jika erupsi dan abunya mengarah ke Magelang, kita segera menutup stupa yang belum tertutup tersebut. Terpal ini tahan lama dan tidak merusak batu," katanya.
Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya Borobudur, Bramantara mengatakan dalam pengelolaan warisan budaya dunia mempunyai sistem manajemen pengelolaan bencana. Hal ini sebagai salah satu wujud tanggap terhadap bencana.
Baca juga: Pengungsi erupsi Merapi di Sleman butuh masker medis
Ia mengatakan pengalaman erupsi Merapi tahun 2010 yang susah melakukan pembersihan, untuk itu sekarang memantau perkembangan.
"Pengalaman kemarin kita cukup susah melakukan pembersihan, Makanya saat ini kita terus memantau perkembangan Merapi," katanya. *
Baca juga: Kirab wayang warnai Hari Wayang Internasional di Borobudur
Baca juga: TWC: Wisatawan tidak perlu khawatir berkunjung ke Candi Borobudur
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020