Ketua Komite Medik Halodoc, dr. Theresia Novi, Sp.PK, menekankan pentingnya pendekatan kesehatan holistik guna menghindari infeksi COVID-19 guna mendukung program pemerintah Indonesia Sehat.
Kesehatan holistik berfokus pada keseimbangan kesehatan fisik, mental dan sosial sehingga dapat menjaga daya tahan tubuh secara optimal. Pendekatan ini pun dinilai dr. Novi memiliki peranan yang sangat penting untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat.
"Pendekatan kesehatan yang holistik meliputi fisik, mental, dan sosial, memainkan peran krusial dalam penanganan pandemi ini, karena itu tiap individu dianjurkan untuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang baik bagi tubuh dan mental, serta menjaga hubungan baik dengan satu sama lain," ujar dr. Novi dalam jumpa pers "#HaloTalks: Pendekatan Kesehatan Holistik untuk Indonesia Sehat", Rabu.
Baca juga: Rumpun Tugas : Layanan telemedisin sederhanakan informasi kesehatan
Dia mengatakan tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan Indonesia Sehat adalah bagaimana masyarakat bisa menerapkan 12 tips sehat yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan yang meliputi diet sehat, aktivitas fisik, imunisasi, hindari merokok, hindari minuman keras, hidup bahagia, berperilaku bersih dan sehat, istirahat cukup, gunakan sabuk pengaman dan helm, seks aman, periksa kesehatan secara rutin dan pemberian ASI eksklusif.
"Kalau sekarang satu lagi harus pakai masker. Perilaku hidup sehat, olahraga dan berbahagia. Ya stres boleh tapi bagaimana cara kita untuk memanage-nya," ujar dr. Novi.
Selain fokus pada kesehatan fisik, kesehatan holistik juga meliputi pentingnya menjaga kesehatan mental. Psikolog Klinis, Rena Masri, S.Psi, M.Psi, mengatakan kesehatan mental seseorang sangat memengaruhi kualitas kesehatan.
Pada dasarnya, kesehatan mental seseorang dipengaruhi tekanan baik dari internal, maupun eksternal. Pandemi yang membuat berbagai perubahan dalam waktu cukup cepat, sangat berpotensi mengganggu kesehatan mental berbagai lapisan masyarakat.
"Di sinilah langkah konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional menjadi semakin krusial sebagai deteksi dini dan menghindari risiko jangka panjang seperti depresi, PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) maupun OCD (Obsessive Compulsive Disorder)," ujar Rena.
Baca juga: Halodoc hadirkan layanan tes swab antigen di Indonesia
Baca juga: Peringati Hari Jantung Sedunia, Halodoc gratiskan chat dokter jantung
Baca juga: Besok Hari Dokter Nasional, konsultasi Halodoc cuma bayar Rp5.000
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020