Rusia sudah menguji dua vaksin untuk melawan virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 dan hampir mendaftarkan vaksin yang ketiga. Vaksin Sputnik V diluncurkan untuk penggunaan domestik di Rusia meskipun uji coba tahap akhir belum selesai.
"Kepala Kementerian Kesehatan Turki menyatakan minatnya untuk mengatur produksi vaksin Sputnik V di fasilitas produsen farmasi Turki, setelah studi toksikologi telah dilakukan, sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang setempat," kata Kementerian Kesehatan Rusia dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko meyakinkan mitra Turki-nya tentang kesiapan untuk mengadakan tes semacam itu, kata pernyataan itu.
Kementerian Kesehatan Turki menolak untuk menguatkan klaim tersebut, tetapi Menteri Kesehatan Fahrettin Koca membenarkan bahwa kedua menteri telah melakukan panggilan telepon dalam sebuah cuitan yang diunggah Selasa malam (10/11).
"Kami bertukar pandangan tentang masalah di bidang kesehatan yang kami kerjakan, yaitu upaya vaksin COVID-19, dan operasi internasional yang kami ikuti," kata Koca.
Turki telah melaporkan hampir 400.000 pasien COVID-19 yang dikonfirmasi dengan lebih dari 11.000 kematian sejak Maret.
Pada Juli, pemerintah mengubah penghitungan harian dengan hanya melaporkan jumlah pasien bergejala, dalam sebuah langkah yang menurut para kritikus menyembunyikan skala sebenarnya dari wabah di negara itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Turki mulai uji coba tahap akhir vaksin Sinovac buatan China
Baca juga: Rusia sebut vaksin Sputnik V 92 persen efektif
Baca juga: Rusia minta izin WHO bagi penggunaan darurat vaksin Sputnik V
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020