Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kedisiplinan dalam protokol kesehatan guna menekan penyebaran Covid-19.
"Kepada rakyat Indonesia, saya mengajak kepada Anda semua, marilah kita tingkatkan kedisplinan diri kita dalam menghadapi wabah ini. Anda boleh beraktivitas di luar rumah jika memang harus demikian. Anda boleh bekerja jika itu memang harus dilakukan. Namun, patuhilah selalu protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," kata dia, dalam perayaan HUT Ke-9 Partai NasDem yang digelar secara virtual, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, ujian terberat dari wabah yang terjadi sesungguhnya adalah seberapa mampu masyarakat bertahan atas kedisiplinan dan untuk patuh atas protokol kesehatan. Yakni menggunakan masker, menjaga jarak fisik dan sosial, serta mencuci tangan sesering mungkin.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Sumut dekati 14.000 orang
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Sumut dekati 14.000 orang
Ia menyatakan, saat ini dunia tengah dihadapkan pada situasi yang penuh ketidakpastian karena pandemi Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan dan nyawa manusia. Namun juga telah membuat kehidupan umat manusia, dalam berbagai aspeknya, berubah.
Tidak hanya kehidupan ekonomi, perilaku dan interaksi sosial manusia pun berubah, tidak terkecuali di Indonesia.
"Hampir Sembilan bulan sudah pandemi berlangsung. Namun belum ada tanda-tanda wabah ini mulai menyurut. Salah satu tantangan terberat dalam menghadapi situasi ini adalah sebagai bangsa kita belum pernah menghadapi situasi semacam ini. Kita harus berani mengakui bahwa kita gagap dan mengalami trial and error dalam upaya menghadapinya," ujarnya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Garut tembus seribu orang
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Garut tembus seribu orang
Tidak hanya pemerintah, selaku pemegang otoritas kekuasaan negara, kata dia, melainkan kebanyakan rakyat Indonesia pun gagap atas situasi yang ada. Bahkan, sebagian malah tidak mempercayai bahwa virus Korona itu ada.
Di sisi lain pandemi terus membuat ekonomi melambat. Sementara rakyat kebanyakan lebih percaya bahwa ekonomi lebih mengancam kehidupannya ketimbang Covid-19.
"Di sinilah dilema bagi pemegang otoritas di banyak negara muncul. Covid-19 seolah berhasil membidik titik terlemah dari kekuatan kita sebagai manusia yaitu mobilitas. Ketika mobilitas dipaksa untuk berhenti atau dikurangi, ia juga mengancam kelangsungan kehidupan manusia dari sisi yang lain," ujar Paloh.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Denpasar bertambah 19 orang
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Denpasar bertambah 19 orang
Ia pun mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada mereka yang telah berkontribusi besar terhadap upaya penanggulangan wabah corona. Utamanya mereka para tenaga medis, para dokter, perawat, yang telah menjadi garda terdepan bagi mereka yang dirawat karena Covid-19.
"Para ahli farmasi, para peneliti, yang tanpa henti berupaya menemukan ramuan penangkal virus dan vaksin yang masih terus diupayakan hingga saat ini. Serta semua pihak terus menerus tak kenal henti berupaya untuk mengatasi pandemi segera berlalu," katanya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020