• Beranda
  • Berita
  • Anabatic-Huawei bidik peluang kebutuhan infrastruktur digital bank

Anabatic-Huawei bidik peluang kebutuhan infrastruktur digital bank

12 November 2020 11:27 WIB
Anabatic-Huawei bidik peluang kebutuhan infrastruktur digital bank
Presiden Direktur PT Anabatic Digital Raya Nugraha Santosa. ANTARA/HO-Anabatic/am.

Di tengah situasi pandemi seperti saat ini, bank-bank harus gesit, inovatif, dan fokus dalam meningkatkan layanan kepada nasabahnya

PT Anabatic Digital Raya Sub Holding dari PT Anabatic Technologies Tbk bekerja sama dengan Huawei Indonesia membidik peluang semakin meningkatnya kebutuhan perbankan terhadap infrastruktur digital di masa pandemi.

"Di tengah situasi pandemi seperti saat ini, bank-bank harus gesit, inovatif, dan fokus dalam meningkatkan layanan kepada nasabahnya. Untuk melakukan ini, bank harus memanfaatkan solusi berkinerja tinggi yang cepat beradaptasi dengan permintaan pelanggan dan pasar yang terus berubah," kata Presiden Direktur PT Anabatic Digital Raya Nugraha Santosa dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

Nugraha menururkan, pihaknya memiliki pengalaman dalam implementasi solusi infrastruktur jaringan di berbagai bank BUKU III dan BUKU IV, sehingga ia optimistis dapat memenuhi kebutuhan nank dalam meningkatkan layanan dan permintaan kepada nasabanya.

Berdasarkan Huawei Global Industry Vision (GIV) 2025, pada tahun 2025 akan ada 100 miliar koneksi dan 6,2 miliar orang akan memiliki akses ke internet. Selain itu, 85 persen aplikasi perusahaan akan berbasis "cloud".

Cloud" adalah singkatan dari cloud computing atau komputasi awan. Istilah tersebut merujuk pada tugas dan layanan yang disediakan atau di-hosting di internet atas dasar bayar sekali pakai.

Dengan penggunaan cloud di lingkungan perusahaan yang semakin dalam dan transformasi digital yang semakin cepat, industri perbankan dinilai perlu terus meningkatkan layanannya dengan menghadirkan infrastruktur jaringan yang semakin efisien untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Terlebih dalam situasi pandemi saat ini dimana industri didorong untuk mempercepat transformasi digital di semua sektor di Indonesia ke level selanjutnya.

Tren itu sendiri menimbulkan banyak tantangan baru bagi perbankan untuk memenuhi kebutuhan jaringan dalam meningkatkan kapasitas, kehandalan dan keamanan jaringan sejalan dengan pertumbuhan transaksi digital yang terus meningkat terutama di tengah kondisi pandemi saat ini.

Guna mengoptimalkan pemanfaatan bandwidth untuk menjamin peningkatan layanan kepada nasabah, bank disarankan untuk meningkatkan infrastruktur jaringan dengan mengimplementasikan metode yang layak melibatkan peningkatan infrastruktur jaringan secara digital, menuju generasi selanjutnya dengan mengimplementasikan Intelligent IP Network atau jaringan yang berbasis kecerdasan.

Anabatic dan Huawei Indonesia menawarkan infrastruktur jaringan yang komprehensif dengan infrastuktur jaringan intelligent IP yang memiliki rangkaian produk jaringan generasi mendatang dengan kemampuan kecerdasan buatan dengan empat "engine" yaitu AirEngine (WiFi generasi ke-6), CloudEngine (jaringan Data Center dan Campus LAN), NetEngine (CloudWAN router), dan HiSecEngine (solusi keamanan jaringan yang mendukung cloud).

Selain itu infrastruktur jaringan dari Huawei memiliki Super Capacity, Intelligent Experience dan Autonomous Driving, yang dapat meningkatkan bandwidth secara lebih fleksibel dan efisien. Itu membuat pengalaman pengguna yang lebih baik dalam menikmati berbagai layanan (di lingkungan kantor, produksi, maupun area data center) pada satu jaringan fisik.

CEO Huawei Indonesia - Enterprise Business Group, Roger Zhang mengatakan, transformasi digital di dalam jaringan hanyalah masalah waktu saja.

"Memiliki infrastruktur jaringan yang kuat sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mendapatkan manfaat di setiap lini bisnis untuk menyambut teknologi disruptive seperti IoT, VR/AR, multi-cloud dan kecerdasan buatan," ujar Roger.

Selain dapat menghemat biaya operasional dengan solusi yang ekonomis, lanjut Roger, jaringan dari Huawei itu diharapkan dapat menjadi jawaban terhadap kebutuhan bandwidth bank yang dinamis serta visibilitas jaringan yang memiliki cakupan lebih besar dan luas yang dapat mengintegrasikan infrstruktur jaringan seluruh kantor cabang disebuah bank sehingga dapat memainkan peran kunci dalam kesuksesan digital bank pada masa depan terutama dalam melayani kebutuhan nasabah.

Baca juga: Hadapi pandemi, Asuransi Cigna diversifikasi digital jalur distribusi
Baca juga: BRI andalkan layanan digital banking "BRImo" di tengah pandemi

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020