Obat Calquence diuji cobakan pada pasien rawat inap rumah sakit dengan gejala pernapasan COVID-19.
AstraZeneca menyebutkan bahwa hasil riset tersebut mengecewakan, namun pihaknya masih berkomitmen pada uji klinis vaksin COVID-19 buatannya, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, dan gabungan antibodi jangka panjang miliknya.
Menurut perusahaan, hasil uji klinis tersebut tidak akan mempengaruhi indikasi yang disetujui atau menunda persetujuan Calquence pada pasien kanker darah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Moderna miliki cukup data pengujian tahap akhir vaksin COVID-19
Baca juga: Spanyol syaratkan tes COVID-19 untuk wisatawan negara berisiko tinggi
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020