Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato pada KTT ke-21 ASEAN-Korea Selatan yang diselenggarakan melalui "video conference", pada Kamis.
"Akhir tahun lalu, di Busan, saya menyampaikan optimisme terhadap kemitraan ASEAN-Korea Selatan. Di tengah situasi pandemi ini saya tetap optimistis. Optimistis bahwa kemitraan strategis ASEAN-Korea Selatan dapat berkontribusi bagi upaya melawan pandemi dan pemulihan ekonomi di kawasan," kata Presiden Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Baca juga: Jokowi: Dua pekerjaan ASEAN-Jepang untuk pulihkan ekonomi kawasan
Menurut Presiden, optimisme tersebut harus diwujudkan dalam dua hal, yakni kolaborasi antara ASEAN dan Korea Selatan dalam pemulihan kawasan serta penguatan kerja sama dalam hal ketahanan kesehatan.
Kolaborasi bagi pemulihan ekonomi kawasan diperlukan untuk menumbuhkan harapan baru bagi masyarakat dan dunia usaha yang nantinya dapat membantu daya ungkit ekonomi kawasan.
"Salah satu upaya menumbuhkan harapan baru masyarakat adalah integrasi ekonomi di kawasan termasuk melalui RCEP dan FTA ASEAN-Korea Selatan. Saya mengapresiasi komitmen Korea Selatan terhadap integrasi ekonomi kawasan dan penandatanganan RCEP tahun ini," ucap Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan ASEAN dan Korea Selatan harus bekerja keras menjamin rantai pasokan global termasuk melalui perluasan investasi Korea Selatan di Asia Tenggara dan memperkuat ASEAN sebagai basis produksi Korea.
Menurut dia, transformasi digital dan teknologi pada UMKM serta penguatan kerja sama ekonomi kreatif juga dapat mendorong bergeraknya ekonomi di kawasan.
Baca juga: Presiden Jokowi dorong penguatan kolaborasi ASEAN dan RRT
Adapun untuk penguatan kerja sama dalam hal ketahanan kesehatan, Presiden Jokowi menyebut bahwa pemulihan ekonomi hanya dapat berjalan baik bila terdapat jaminan kesehatan.
"Pada masa pandemi ini, penanganan kesehatan akibat pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi harus berjalan beriringan," katanya.
Kepala Negara menyampaikan dalam jangka pendek, kemitraan ASEAN dan Korea Selatan harus menjamin ketersediaan obat-obatan dan vaksin COVID-19.
Sementara dalam jangka panjang, kemitraan ASEAN dan Korea Selatan dapat diarahkan untuk membangun mekanisme ketahanan kesehatan di kawasan, khususnya infrastruktur kesehatan di tingkat nasional, industri kesehatan yang kuat di kawasan, dan kerangka ketahanan kesehatan kawasan termasuk sistem peringatan dini dan SoP pada masa pandemi.
"Keunggulan Korea Selatan dalam sistem digitalisasi layanan kesehatan dapat dijadikan salah satu bidang kerja sama baru ASEAN-Korea Selatan," katanya.
Selain itu, Presiden Jokowi berpandangan bahwa perang melawan pandemi dan pemulihan ekonomi hanya dapat dilakukan apabila kawasan berada dalam kondisi damai dan aman.
Baca juga: Presiden Jokowi sambut baik ASEAN Travel Corridor Agreement
Untuk itu, pada usia ke-10 kemitraan strategis ASEAN-Korea Selatan, Presiden Jokowi mengajak kedua pihak untuk menjadi penjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas kawasan.
"Perang melawan pandemi dan pemulihan ekonomi hanya bisa dilakukan jika kawasan kita damai dan aman. Pada usia ke-10 kemitraan ASEAN-Korea Selatan, saya ingin kembali mengajak ASEAN-Korea Selatan untuk menjadi penjaga bagi kawasan yang damai, aman, dan stabil untuk kesejahteraan rakyat kita bersama dan dunia," katanya.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020