Pengakuan terhadap kawasan Karimunjawa di Jepara, Jawa Tengah, sebagai bagian dari cagar biosfer dunia sangat membanggakan kita semua," kata dia, di Jakarta, Kamis.
Akhir Oktober lalu, kata dia, pemerintah Kabupaten Jepara menerima keputusan UNESCO terkait status Karimunjawa sebagai bagian dari cagar biosfer dunia itu, secara virtual.
Penetapan Karimunawa sebagai cagar biosfer dunia dilakukan melalui sidang ke-32 The International Co-ordinating Council of the Man and the Biosphere (ICC MAB) UNESCO pada tahun ini.
Baca juga: Kemarin, Karimunjawa sebagai cagar biosfer hingga vaksinasi COVID-19
Sidang tersebut juga menetapkan 24 cagar biosfer baru lain dari berbagai belahan dunia.
Status cagar biosfer yang ditetapkan UNESCO terhadap kawasan Karimunjawa, menurut dia yang juga wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Kudus, Demak dan Jepara itu, harus dijaga dan dimanfaatkan untuk meningkatkan upaya pelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Setelah pengakuan UNESCO terhadap kelayakan kawasan Karimunjawa sebagai cagar biosfer, kata dia, upaya promosi terhadap kawasan Karimunjawa harus ditingkatkan.
Baca juga: UNESCO tetapkan Karimunjawa Jepara sebagai cagar biosfer
Selain itu, dia berpendapat pemerintah daerah juga harus segera memanfaatkan momentum ini untuk mengemas kawasan Karimunjawa sebagai tujuan wisata yang mengedepankan aspek lingkungan.
Narasi terkait potensi kepedulian terhadap lingkungan di kawasan Karimunjawa dan keseimbangan ekosistemnya, lanjut dia, harus dioptimalkan agar kepedulian masyarakat terhadap lingkungan pun meningkat.
Ia menambahkan upaya kreatif setiap pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menarik perhatian masyarakat setempat dan dunia terhadap potensi di daerahnya yang tujuan akhirnya diharapkan mampu meningkatkan pendapatan setiap daerah.
Baca juga: Karimunjawa dibuka bertahap, harus rapid test sebelum ke objek wisata
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020