Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati meninjau tempat pengolahan daur ulang sampah popok yang berada di Dusun Krajan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, itu, Kamis.
"Kami mengapresiasi kegiatan yang sudah dilakukan warga Dusun Krajan yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Bina Lestari dengan mengolah limbah popok," katanya.
Menurutnya pengolahan daur ulang sampah plastik, khususnya sampah popok, sangat berpengaruh terhadap lingkungan karena sampah plastik sangat sulit untuk diurai.
"Selama ini masyarakat membuang sampah popok ke tempat sampah atau sungai, padahal sampah plastik itu sulit untuk diurai, sehingga membuat tanah jadi tercemar dan di sungai banyak sekali limbah popok," tuturnya.
Wabup yang biasa dipanggil Bunda Indah itu mengapresiasi warga desa yang kreatif dalam mengolah sampah popok yang diubah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti pupuk cair, bantalan kursi atau mobil dan pot bunga.
"Saya berharap hasil olahan limbah popok yang menjadi pupuk cair dapat segera di bawa ke laboratorium untuk diuji, sehingga nantinya akan diketahui layak tidaknya pupuk cair itu dijual ke masyarakat luar," katanya.
Untuk lapisan luar popok dijadikan dalam bantalan kursi maupun mobil, sedangkan lapisan luar popok dijadikan pot bunga, sehingga pengolahan itu bisa mengurangi limbah popok yang selama ini dinilai merugikan dan mengotori sungai-sungai.
Ia berharap daur ulang sampah popok seperti itu dapat dijadikan contoh bagi desa-desa yang lain sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Ayo kreatif, mendaur ulang sampah, jangan buang sampah sembarangan, tapi manfaatkan sampah itu untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Sementara Ketua KSM Bina Lestari Nur Cholis mengatakan ide mendaur ulang limbah popok berawal dari rasa keprihatinan warga terhadap lingkungan karena selama ini limbah popok sangat sulit untuk diurai, sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah.
"Pemasaran hasil dari daur ulang popok sangat diminati oleh masyarakat khsusunya di Lumajang karena hingga saat ini masih banyak permintaan untuk pot bunga dan bantalan kursi atau mobil," katanya.
Ia menjelaskan pengolahan limbah popok awalnya bertujuan untuk lingkungan agar tidak kotor dan tercemar, sehingga pihaknya berkerja keras untuk mengolah kembali popok yang sudah dibuang oleh warga untuk dijadikan barang yang dapat dijual, dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi warga sekitar.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020