"Kami sebagai panitia tingkat kabupaten, berkewajiban untuk melakukan monitoring dan evaluasi terkait perkembangan pelaksanaan pilkades di lapangan," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin usai rapat persiapan pilkades di Cibinong, Bogor, Kamis.
Baca juga: Bantul siapkan skenario dalam melanjutkan tahapan Pilkades serentak
Menurut dia, pilkades yang akan dilaksanakan pada 20 Desember 2020 itu kini tengah dalam tahap seleksi para bakal calon kepala desa.
Burhan menyebutkan sebagai panitia di tingkat kabupaten mulai melakukan persiapan berupa pemetaan terhadap jumlah tempat pemungutan suara (TPS) dan jumlah daftar pemilih tetap (DPT).
Ia mengatakan pemetaan difokuskan kepada wilayah yang berpotensi terjadi konflik, khususnya di wilayah yang jumlah penduduknya terbilang padat.
"Kami juga sambil melakukan pemetaan terhadap wilayah yang berpotensi menimbulkan gesekan saat pelaksanaan pilkades serentak. Semuanya kami bahas di sini," kata Burhan.
Baca juga: Pemilihan kepala desa serentak di Sidoarjo ditunda karena COVID-19
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor Renaldi Yushab Fiansyah mengatakan pilkades serentak akan dilakukan secara manual di masing-masing TPS dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Panitia pilkades melaksanakan prokes 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), semua sudah disiapkan panitia setiap TPS dan dibagi jadwal peserta dalam beberapa shift," tuturnya.
Menurut dia, pemberlakuan jadwal shift di TPS dilakukan untuk mengantisipasi kerumunan di masa pandemi COVID-19. Contohnya, ketika satu TPS untuk 500 orang, maka akan dijadwal 250 orang setiap satu shift.
Baca juga: Cegah COVID-19, Pemkab Bekasi tunda Pilkades Serentak 2020
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020