Mereka adalah Kay Oscar pada lagu “Teman Lama”, Petra Sihombing di “Pertanda Baik”, Kara Chenoa pada “Turun dari Langit”, Ben Sihombing di “Dari Jendela”, Hindia pada “Sementara”, serta Mono di “Kemenangan Sejati”.
"Sebenernya dari dulu gue mau memperluas cakupan hip hop. Kenapa gue sama Hindia, sama Petra, gue pengen orang familiar dulu sama hip hop karena gue rasa orang terima musik rap baru service levelnya aja," kata Laze dalam jumpa pers virtual, Jumat.
Baca juga: Laze rilis album penuh kedua "Puncak Janggal"
Baca juga: Laze kolaborasi dengan Petra Sihombing di lagu "Pertanda Baik"
Laze mengatakan para kolaborator itu dirasa tepat untuk mengisi bagian dalam lagu tersebut. Selain itu, kehadiran mereka juga dapat membuka pintu untuk mengenalkan musik hip hop kepada pendengar yang lebih luas lagi.
"Orang-orang selama ini belum bisa menerima musik hip hop sebagai seni, baru sebatas atraksi," ujar Laze.
Melalui perilisan album keduanya itu, Laze juga berharap agar musik hip hop dapat dinikmati layaknya genre musik lain yang ada selama ini.
"Gue pengen hip hop bisa dinikmati seperti genre lain. Lu bisa dengerin hip hop sambil nangis, bisa sambil melegakan hati lu karena sama yang kita taruh di musik rap itu emosi juga," imbuhnya.
Baca juga: Laze angkat fenomena media sosial di lagu "Dari Layar"
Baca juga: Laze ajak berandai-andai jadi kaya lewat "Turun Dari Langit"
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020