Direktur Utama Perum Perindo Fatah Setiawan memastikan pihaknya siap untuk menjadi bagian dari holding atau perusahaan induk BUMN sektor pangan dengan mematuhi seluruh syarat yang diminta oleh Kementerian BUMN.holding ini akan meningkatkan kinerja Perum Perindo dari sisi penjualan, pemasaran, laba, distribusi produk, hingga ketersediaan produk
"Kami optimistis dengan konsolidasi holding ini akan meningkatkan kinerja Perum Perindo dari sisi penjualan, pemasaran, laba, distribusi produk, hingga ketersediaan produk Perum Perindo di pasaran," kata Fatah dalam rilis di Jakarta, Jumat.
Sebagaimana diketahui, Kementerian BUMN telah menunjuk Perum Perindo sebagai satu-satunya BUMN di bidang perikanan setelah Perinus masuk ke Perum Perindo dengan sistem merger.
Tak hanya konsentrasi di sisi penjualan, Fatah memastikan Perum Perindo juga memiliki usaha yang sudah berjalan yakni budidaya ikan dan udang serta pengelolaan pelabuhan perikanan.
Dengan konsolidasi dan merger dengan Perinus, lanjutnya, Perum Perindo akan memiliki satu usaha tambahan yaitu perikanan tangkap.
Ia menyebutkan holding BUMN pangan juga akan mengembangkan fasilitas pemrosesan untuk mengembangkan produk hilir serta mengembangkan kapabilitas rantai dingin logistik.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI meyakini bahwa sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pemenang melawan pandemi COVID-19, mengingat permintaan akan hasil perikanan Indonesia tetap tinggi di pasar global.
Merujuk kepada data BPS untuk ekspor semester I-2020, terjadi peningkatan sebesar 6,9 persen atau setara 2,4 miliar dolar AS.
Begitu pula dengan sumber daya perikanan di Indonesia yang melimpah, yakni di perikanan tangkap potensinya mencapai 12,5 juta ton per tahun dan lahan budidaya lebih dari 4,5 juta hektar.
Baca juga: Pandemi COVID-19, Perum Perindo sasar pasar ritel
Baca juga: Kemenko Kemaritiman gandeng Perindo pasarkan produk perikanan
Baca juga: Ketua Kadin nilai potensi bisnis Perum Perindo sangat besar
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020