Hal demikian menurut pakar tersebut, Jumat, karena minimnya sumber makanan di kawasan hutan konservasi Sinepis yang menjadi kawasan tempat berlindungnya kawanan hewan dilindungi negara itu.
"Masuknya harimau ke dasa di Rokan Hilir tidak lain untuk mencari makanan. Jadi bukan tidak mungkin kalau hal ini terus dibiarkan, maka akan mendatangkan korban manusia," tutur Bastoni, pakar yang juga pembina Yayasan Pelastarian Harimau Sumatera di Riau.
Kemungkinan jatuhnya korban manusia itu menurut Bastoni karena harimau merupakan hewan yang tidak memiliki kepekaan terhadap makhluk lain yang berada disekitarnya.
"Yang lebih membahayakan lagi, jika harimau dewasa sudah merasa kelaparan, maka usaha penerkaman biasanya akan lebih ganas lagi," tuturnya.
Namun untuk mencegah hal demikian terjadi, pihaknya bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) berencana akan membuka peternakan babi di tengah hutan konservasi yang difungsikan untuk konsumsi hewan dilindungi itu.
"Mudah-mudahan rencana itu akan terleksana dalam waktu dekat ini," ucapnya.
(KR-FZR/E001)
Pewarta: handr
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010