• Beranda
  • Berita
  • Trump prediksi vaksin COVID-19 akan tersedia secara luas pada April

Trump prediksi vaksin COVID-19 akan tersedia secara luas pada April

14 November 2020 10:51 WIB
Trump prediksi vaksin COVID-19 akan tersedia secara luas pada April
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbalik dalam hujan setelah meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit yang tak Dikenal (Tomb of the Unknown Soldier) saat ia menghadiri peringatan Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, Amerika Serikat, Rabu (11/11/2020). REUTERS/Carlos Barria/WSJ/cfo
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa dia mengharapkan vaksin virus corona tersedia untuk seluruh penduduk pada April, di tengah himpitan infeksi baru penyakit mematikan yang telah mendorong jumlah kasus harian ke rekor tertinggi.

Dalam sambutan publik pertamanya setelah kekalahannya dalam pemilihan umum dari penantang Demokrat Joe Biden, Trump juga mengatakan dia mengharapkan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer "segera."

Pfizer mengatakan akan melaporkan data keamanan yang diperlukan pekan depan dan kemudian dapat mengajukan permohonan otorisasi penggunaan darurat.

Pernyataan itu muncul setelah Trump menerima pembaruan tentang 'Operation Warp Speed,' upaya pemerintah untuk mempercepat pengembangan vaksin.

Kritik terhadap tanggapan pemerintah terhadap virus, yang telah menewaskan lebih dari 235.000 orang Amerika, menjadi seruan bagi Demokrat menjelang pemilihan umum 3 November.

Jaringan di AS telah menyatakan Biden sebagai pemenang pemilihan presiden, tetapi Trump, yang menolak untuk menyerah, telah meluncurkan serangkaian tantangan hukum berdasarkan klaim penipuan yang tidak berdasar.

Pada hari Jumat, Trump tampaknya mengakui kemungkinan pemerintahan Biden yang akan datang.

"Idealnya, kami tidak akan melakukan karantina wilayah. Saya tidak akan pergi, administrasi ini tidak akan melakukan lockdown," katanya dalam pidato di Rose Garden. "Mudah-mudahan, apa pun yang terjadi di masa depan - siapa yang tahu pemerintahan mana yang akan terjadi. Saya kira waktu akan menjawabnya," tambahnya.

(Reuters)

Baca juga: Jelang Natal, warga Kanada diminta tekan penyebaran COVID-19

Baca juga: Jerman laporkan 21.866 kasus tambahan COVID-19

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020