Dalam keterangan resminya, Sabtu, Guernica Club mengatakan bahwa lagu tersebut tentang perjalanan cinta seseorang kepada seseorang yang kini sudah menjauh dan ingin menghilangkan rasa sakitnya kehilangan orang tersebut melalui musik.
Lagu ini merupakan pernyataan bagi Guernica Club, baik secara lirik maupun nada. Guernica Club berbicara sebagai individu bahwa cinta universal memang benar adanya.
Hal ini dapat dirasakan melalui karya perdana mereka yang meyakinkan serta dapat menarik perhatian dari para pendengar.
Untuk proses mixing dan mastering dari lagu “Starry Night” dikerjakan oleh William Boba, seorang musisi yang berbasis di Berlin, Jerman.
Lagu ini mengsusung aransemen musik pop-synth yang menghasilkan harmonisasi sempurna dan unik. Lagu "Starry Night" dari Guernica Club juga sudah tersedia untuk dibeli dan streaming melalui li.sten.to/starrynight.
Guernica Club merupakan band asal Jakarta. Nama Guernica yang melambangkan perdamaian, terinspirasi dari seniman sejati Pablo Picasso dalam lukisannya dan menerjemahkannya dalam istilah mereka bahwa untuk menciptakan perdamaian, langkah pertama adalah berdamai dengan diri mereka sendiri.
Baca juga: Laze rilis album penuh kedua "Puncak Janggal"
Baca juga: Coldiac rilis "Sampaikan", lagu pertama dalam bahasa Indonesia
Baca juga: Saby rilis "All Kinds of Hell" dengan balutan dark pop
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020