Peran penting Korps Brigade Mobil ini yang signifikan, kata dia, adalah keberhasilan dalam operasi penanggulangan terorisme dan kelompok bersenjata, pengamanan operasi-operasi khusus, suksesnya misi perdamaian dunia dibawah bendera PBB, penanganan bencana alam serta pengamanan atas berbagai demonstrasi di Jakarta.
"Secara khusus, saya juga sangat mengapresiasi peran aktif Brimob Polri yang bergerak cepat mendukung penanganan dampak pandemi Covid-19 di Indonesia melalui berbagai kegiatan kemanusiaan. Misalnya penyemprotan disinfektan dengan mobil meriam air, dapur lapangan TNI-Polri, pemberian bantuan sosial, imbauan dan pendisiplinan protokol kesehatan serta kegiatan lainnya," kata dia, di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Komisi III: Brimob tingkatkan kompetensi tindak terorisme
Hari ini Korps Brigade Mobil Kepolisian Indonesia berulang tahun ke-75. Aziz memimpin upacara peringatan itu di Markas Brigade Mobil Kepolisian Indonesia, di Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, secara virtual, Sabtu.
Ia juga mengingatkan berbagai tantangan tugas ke depan yang akan hadapi antara lain Pilkada serentak 2020 di 270 daerah pada 9 Desember 2020, pelaksanaan Operasi Lilin 2020, penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
"Berkaitan dengan hal tersebut, saya selaku pimpinan Polri sangat mengharapkan dukungan penuh seluruh personel Brimob," kata dia.
Menurut dia, Korps Brigade Mobil lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dari sejarah perjalanan institusi Kepolisian Indonesia maupun sejarah bangsa ini. Sumbangsih Korps Brigade Mobil bagi negara ini sudah cukup banyak, dan dari itu terdapat kesuma-kesuma bangsa sebagai pahlawan yang mendarma bhaktikan diri dan jiwanya bagi Indonesia, di antaranya Ajun Inspektur Polisi Satu (Anumerta) Karel Sasuit Tubun.
Baca juga: Kapolda Sulut: HUT Korps Brimob sarana evaluasi
Cikal-bakal Korps Brigade Mobil ini berawal dari masa penjajahan Jepang saat mereka membentuk badan tenaga paramiliter cadangan, Tokubetsu Keisatsutai, yang berisikan polisi-polisi muda nusantara (saat itu nama Republik Indonesia belum ada). Satuan ini kemudian berubah menjadi Mobile Brigade dan melebur ke dalam Angkatan Perang Republik Indonesia pada 1947 sebagai ganti Pasukan Polisi Istimewa.
Mobil Brigade inilah yang turut bahu-membahu bersama pasukan-pasukan TNI dalam penumpasan berbagai pemberontakan terhadap pemerintah pusat pada masa-masa itu. Peralihan nama Mobil Brigade menjadi Brigade Mobil terjadi pada 1961 pada satuan tertua Kepolisian Indonesia ini.
Sejak dari zaman pra kemerdekaan sampai dengan pasca reformasi saat ini, Korps Brigade Mobil yang dulu pernah memiliki Resimen Pelopor ini senantiasa menjadi pasukan yang setia dan dapat diandalkan Kepolisian Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan tugas berintensitas tinggi.
Baca juga: Markas Komando Korps Brimob jadi "lokasi liburan"
Hal itu dibuktikan dengan dianugerahkannya Pataka Nugraha Cakanti Yana Utama oleh Presiden Soekarno sebagai bentuk penghargaan pemerintah atas pengabdian dan kesetiaannya.
Selaku Kepala Kepolisian Indonesia, Aziz mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke 75 kepada seluruh keluarga besar Korps Brigade Mobil di mana pun berada.
Ia menambahkan, dengan semboyan "Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan", pengabdian setiap personel Brigade Mobil Kepolisian Indonesia sebagai Bhayangkara sejati telah menjadi bagian dari catatan sejarah institusi, bangsa dan negara Indonesia.
"Dalam momentum yang penuh dengan kehormatan ini, mari kita mendoakan para prajurit Korps Brimob Polri yang telah gugur dalam berbagai penugasan menjaga NKRI, semoga diberikan tempat yang mulia di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa," kata dia.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020