"Kalau maskapai domestik, semuanya beroperasi untuk saat ini. Cuma yang penerbangan internasional, kita belum melayani," kata Pelaksana tugas (Plt) Manajer Komunikasi dan Hukum KNIA, Fajri Ramdhani di Medan, Ahad.
Ia menerangkan, sedikitnya ada 25 rute domestik dilayani, yakni Soekarno Hatta di Jakarta, Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh, Sultan Thaha di Jambi, Ngurah Rai di Bali, Hang Nadim di Batam, dan Juanda di Surabaya.
Baca juga: Penerbangan domestik di Makassar meningkat 49,47 persen
Lalu Adi Sutjipto di Yogyakarta, Halim Perdana Kusuma di Jakarta, Kertajati di Jawa Barat, Kulon Progo di Jogjakarta, Minangkabau di Padang, Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, dan Pinang Kampai di Dumai.
Aek Godang di Padang Sidempuan, Silangit di Tapanuli Utara, Ferdinand Lumbang Tobing di Tapanuli Tengah, Binaka di Gunung Sitoli, Lasondre di Nias Selatan, Blang Kejeren di Gayo Lues, Kuala Batee di Blang Pidie, Malikus Shaleh di Aceh Utara, Cut Nyak Dhien di Nagan Raya, Rambele di Bener Meriah, dan Lasikin di Simeulue.
Ke-25 rute domestik tersebut, lanjutnya, dilayani oleh beberapa maskapai di Bandara Kualanamu, seperti Lion Air, Batik Air, Wings Air, Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, AirAsia, Susi Air, dan penerbangan charter atau sewa.
Seperti diketahui, pandemi COVID-19 yang terjadi di Tanah Air sejak delapan bulan terakhir menimbulkan dampak negatif bagi sektor transportasi udara di Sumatera Utara secara khusus, dan Indonesia pada umumnya.
Baca juga: Bandara Bali sambut penerbangan pembukaan kunjungan wisatawan domestik
"Rute domestik itu, masih didominasi penumpang rute Jakarta pergi pulang setiap hari," tegas Fajri.
Ketua Komoditas Operator Penerbangan (AOC) KNIA, Rahmat Iskandar, memperkirakan, jumlah penumpang maskapai setiap penerbangan rata-rata mencapai 50 persen semua tujuan domestik.
"Kalau di Kualanamu masih rata-rata di bawah 50 persen, khusus untuk penerbangan domestik. Semua maskapai sudah beroperasi, seperti Lion Grup, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan lainnya," katanya.
"Yang 50 persen itu, operasionalnya dan bukan penumpang. Yang dulu operasionalnya rata-rata 200 sehari masuk dan berangkat di Kualanamu," tutur Rahmat.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020