"Iya tadi siang sekitar Pukul 12.00 WIB meninggalnya," kata Sekretaris Umum PSMS Medan Julius Raja di Medan, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya turut merasa kehilangan salah satu sosok yang berjasa membawa nama besar PSMS ketika masih di era peserikatan dan untuk itu manajemen turut menghaturkan doa kepada almarhum.
"Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan dan diampuni segala dosanya. Dibukakan pintu surga. Semoga keluarga tabah menghadapi musibah ini. Amin," ucapnya.
Parlin Siagian tak hanya dikenal sebagai striker tajam, tapi juga memiliki spesialisasi "tendangan pisang" yang akurat dan kerap menjebol gawang lawan.
Bahkan, Parlin juga sukses menjadi pelatih dan beberapa kali membawa klub besutannya menjuarai kompetisi termasuk PSMS Medan.
Parlin bergabung dengan PSMS Medan pada 1971 dan berstatus sebagai pemain muda dan bergabung dengan pemain hebat sepert Wibisono, Zulkarnaen Pasaribu, Tumsila, dan Yuswardi.
Bergabung untuk karir perdananya bersama PSMS, Parlin dan teman seangkatannya seperti Nobon, Taufik Lubis dan Sarman Pangabean berhasil menjuarai Perserikatan 1971.
Tahun 1975, Parlin kembali membawa PSMS Medan menjuarai Piala Perserikatan setelah bermain imbang 1-1 dan menjadi juara bersama dengan tim Persija Jakarta.
Parlin menjadi penyumbang gol satu-satunya di final antara kedua tim.
Baca juga: APPI apresiasi PSMS Medan tunaikan keputusan NDRC
Baca juga: Sekum PSMS: penundaan liga menambah beban klub
Baca juga: PSMS tepis tudingan tunggak gaji pemain
Pewarta: Juraidi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020