• Beranda
  • Berita
  • Jalur selatan Jawa Tengah macet akibat banjir di ruas Buntu-Sumpiuh

Jalur selatan Jawa Tengah macet akibat banjir di ruas Buntu-Sumpiuh

17 November 2020 09:23 WIB
Jalur selatan Jawa Tengah macet akibat banjir di ruas Buntu-Sumpiuh
Petugas Polresta Banyumas mengatur lalu lintas kendaraan di ruas jalan nasional Buntu-Sumpiuh yang tergenang banjir pada Selasa (17/11/2020). (ANTARA/Sumarwoto)
Lalu lintas kendaraan di jalur selatan Jawa Tengah macet karena banjir menggenangi ruas jalan nasional Buntu-Sumpiuh di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Kedungpring, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Panjang antrean kendaraan dari arah Buntu atau Bandung hingga tiga kilometer lebih. Antrean kendaraan dari arah Yogyakarta juga dilaporkan telah sampai Sumpiuh.

Di sisi barat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Kedungpring, Kecamatan Kemranjen, petugas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas bersama  warga sekitar berupaya mengatur lalu lintas kendaraan agar pengguna jalan tidak berebut melintasi ruas jalan yang tergenang.

Sejumlah warga juga terlihat membantu mengarahkan pengendara sepeda motor ke jalur alternatif agar terhindar dari dampak banjir.

Seorang pengemudi truk asal Blitar, Muhammad Nur, mengaku memasuki wilayah Buntu yang berjarak sekitar sembilan kilometer dari lokasi banjir pada pukul 06.00 WIB dan hingga pukul 08.45 WIB belum bisa melepaskan diri dari kemacetan.

"Saya masih terjebak kemacetan di sini," kata Muhammad, yang baru mengambil muatan dari Bandung untuk dibawa ke Solo.

Menurut anggota Polresta Banyumas yang bertugas sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Kedungpring Aipda Irawan, banjir terjadi akibat hujan lebat yang turun pada Senin (16/11) malam hingga Selasa (17/11) dini hari serta luapan air Sungai Gatel.

Ia mengatakan bahwa banjir menyebabkan kemacetan lalu lintas kendaraan sejak sekitar pukul 07.30 WIB.

"Genangan sebenarnya mulai terjadi pada dini hari tadi dan saat itu masih bisa dilalui, namun makin siang airnya bertambah tinggi dan kendaraan bertambah banyak," katanya.

Ia mengatakan, genangan meliputi sekitar 500 meter bagian jalan dengan titik genangan tertinggi sekitar setengah meter karenanya kepolisian memberlakukan sistem buka tutup bagi kendaraan yang akan melintasi jalan.

Kepolisian, ia melanjutkan, berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani genangan di ruas jalan nasional Buntu-Sumpiuh.

Baca juga:
Puluhan keluarga bertahan di pengungsian pascabanjir bandang Pacitan
Banjir kembali genangi beberapa desa di Cilacap

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020