Industri di Batam memproduksi "smart home water meter" yang diekspor untuk kebutuhan masyarakat Amerika Serikat.Sebuah hal yang membanggakan, melihat langsung semua konten diproduksi dilakukan kita sendiri, 100 persen
"Kami ekspor 10.000 unit dengan nilai sekitar 2 juta dolar AS," Direktur Operasional Sat Nusapersada, Bidin Yusuf saat melepas ekspor perdana bersama Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Batam, Selasa.
Alat canggih buatan dalam negeri itu digunakan untuk memantau penggunaan air.
Dengan melengketkannya pada meteran analog, maka konsumen dapat memantau penggunaan air langsung dari telepon cerdas miliknya.
Ia mengatakan perusahaannya bekerja sama dengan "designer" dan menjual langsung ke pelanggan.
Sayangnya, alat canggih itu belum dipasarkan di Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyambut baik produksi Batam uang diekspor ke AS itu.
"Sebuah hal yang membanggakan, melihat langsung semua konten diproduksi dilakukan kita sendiri, 100 persen," kata Menteri.
Ia mengatakan pihaknya terus mendorong perkembangan ekspor yang dilakukan produk produksi dalam negeri.
Pemerintah melakukan pemetaan potensi produksi yang ada di seluruh Indonesia.
"Batam ditunjukkan Sat Nusapersada dengan mengutamakan industri perakitan dan manufakturing," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri menyampaikan neraca perdagangan hingga September 2020 surplus 13,51 miliar dolar AS.
"Di tengah masa pandemi, kami bersyukur neraca perdagangan surplus dan kita harus pertahankan dan meningkatkan," kata dia.
Baca juga: Pemprov Kepri minta Kawasan Industri lindungi pekerja dari COVID-19
Baca juga: Batam bangun jalan industri pada 2021
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020