"Sebelum melakukan digitalisasi sekolah, kompetensi guru harus disiapkan dahulu. Guru harus memahami apa itu pedagogi digital," ujar Indra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia meminta agar Kemendikbud benar-benar memperhatikan kompetensi guru di bidang digital tersebut. Saat ini, lanjut dia, merupakan saat yang tepat dalam meningkatkan kompetensi guru di bidang digital.
"Gurunya harus disentuh. Saat ini merupakan saat yang tepat, karena bisa langsung diterapkan pada pembelajaran," ujar dia.
Selain itu, siswa pun juga harus dibekali dengan pengetahuan pembelajaran digital. Pembelajaran dilakukan secara sinkron maupun asinkron. Pembelajaran sinkron, seperti pembelajaran di kelas virtual, sementara asinkron terpusat pada siswa.
"Siswa jangan hanya mengenal pembelajaran sinkron saja," kata dia.
Selain itu, menurut Indra, juga perlu disiapkan infrastrukturnya di daerah itu, baik listriknya maupun jaringan internetnya.
"Jangan hanya bagi-bagi laptop atau gawai saja, karena itu bukan digitalisasi sekolah," ujar dia.
Baca juga: Mendikbud: Rp1,49 triliun untuk digitalisasi sekolah pada 2021
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan pihakya akan melanjutkan program digitalisasi sekolah pada Tahun 2021.
Baca juga: Daerah terpencil kurang sekolah, Nadiem jangan hanya urus digitalisasi
Saat ini, Kemendikbud bersama dengan Kominfo melakukan pemetaan sekolah mana saja yang memiliki jaringan internet dan listrik.
Baca juga: Mendikbud:Belum bisa terapkan digitalisasi sekolah di Nduga
Nadiem mengatakan akan memprioritaskan sekolah di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Bantuan yang diberikan berupa laptop, proyektor, serta perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020