Pemerintah optimistis neraca perdagangan RI terus membaik meski dihadang pandemi COVID-19 seiring dengan terjadinya surplus 17,07 miliar dolar AS sepanjang Januari hingga Oktober 2020.neraca perdagangan yang surplus harus dipertahankan dan ditingkatkan
"Kami harus membawa pesan optimistis, bahwa neraca perdagangan yang surplus harus dipertahankan dan ditingkatkan," kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Batam, Selasa.
Ia mengatakan, di tengah pandemi COVID-19, protokol kesehatan harus dijalankan. Namun, aktifitas kehidupan, terutama kegiatan ekonomi, tetap harus dilaksanakan dengan seimbang.
"Aktifitas harus balance dengan apa pun yang menjadi keseharian kita, rutinitas kita, salah satunya perdagangan," kata dia.
Wamendag mengajak pelaku industri perdagangan untuk tetap semangat dengan orientasi meningkatkan ekspor, agar neraca perdagangan tetap surplus.
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, terdongkrak data surplus perdagangan Oktober
Ia mengakui ada sejumlah tantangan dalam ekspor, sebagaimana dikeluhkan pengusaha. Untuk itu, Wamendag menyatakan akan berupaya mengobservasi dan mengkaji regulasi yang dianggap menghambat perkembangan industri.
Dalam pertemuan dengan Wamendag, pelaku usaha di Batam mengeluhkan sejumlah peraturan, salah satunya ketentuan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam produksi yang diatur pemerintah.
"Regulasi ini kita coba observasi, kaji, di-follow up lebih konkrit," kata dia.
Wamendag menegaskan, ketentuan TKDN bukan hanya kerja kementeriannya, namun juga melibatkan banyak pihak, terutama Kementerian Perindustrian.
Ia menyatakan akan menyampaikan persoalan itu akan dibahas dalam rapat lintas kementerian dan lembaga, terutama terkait regulasi-regulasi yang mendukung percepatan, efisiensi produksi dan hal lain yang menunjang.
Baca juga: Neraca perdagangan Oktober 2020 surplus 3,61 miliar dolar AS
Baca juga: BI: Surplus neraca perdagangan Oktober perkuat ketahanan ekonomi RI
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020