"Kami berharap dengan terselenggaranya konferensi internasional yang diselenggarakan DPR RI tahun depan ini akan mengembalikan kepercayaan masyarakat internasional untuk datang ke Bali dan berdampak positif terhadap ekonomi Bali," kata Koster saat menerima kunjungan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen DPR RI terkait rencana tersebut, di Denpasar, Selasa.
Kegiatan yang akan digelar tahun depan oleh Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI itu diperkirakan dihadiri perwakilan dari 100 negara.
Baca juga: MSEAP 2019, Pakistan minta Indonesia dukung resolusi Kashmir
Bahkan, bukan hanya 2021, konferensi internasional tersebut juga rencananya diselenggarakan pada 2022. Dua acara besar yang akan dihelat di Pulau Dewata diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat internasional terhadap pariwisata Bali hingga mempercepat pemulihan ekonominya.
Menurut Koster, penanganan COVID-19 di Bali sudah semakin membaik. Hanya saja, kondisi pariwisata Bali yang sekarang ditopang wisatawan domestik belum pulih dan tak sebaik daerah lain. "Tingkat hunian hotel baru sekitar 20 persen," kata mantan anggota DPR RI tiga periode itu.
Dia berharap dengan terselenggaranya konferensi internasional itu akan mengembalikan kepercayaan masyarakat internasional untuk datang ke Bali dan berdampak positif terhadap ekonomi setempat.
Koster juga menginginkan agar konferensi internasional tidak dilaksanakan terpusat di satu tempat khusus seperti Nusa Dua. Ia berharap panitia bisa mempertimbangkan untuk menyelenggarakan rangkaian acara di destinasi wisata lain, seperti Sanur dan Ubud agar dampak ekonominya bisa lebih dirasakan secara luas oleh masyarakat Bali.
Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon mengatakan Bali masih menjadi daya tarik yang sangat besar untuk menjadi tuan rumah konferensi internasional.
Indonesia terpilih sebagai tuan rumah "Meeting of the Speakers of Eurasian Countries Parliaments (MSEAP)" pada perhelatan MSEAP ke-4 tahun 2019 di Kazakhstan.
Baca juga: 82 delegasi Parlemen Eropa dan Asia hadiri MSEAP di Kazakhstan
"Bali memang sangat memanggil. Biasanya kalau ada konferensi di Bali lebih banyak yang datang," kata Fadli.
Fadli berharap tahun depan pandemi COVID-19 segera berlalu, sehingga konferensi bisa digelar lebih cepat. Menurutnya panitia akan mengundang 100 negara untuk hadir dalam konferensi internasional MSEAP yang akan diselenggarakan sekitar bulan September sampai November.
"Lebih cepat lebih baik, tergantung situasi dan keadaan," ujar politisi partai Gerindra itu.
Ia menambahkan konferensi internasional menjadi salah satu momentum memberikan kabar kepada masyarakat di negara masing-masing bahwa pariwisata di Bali sudah terbuka, terjamin, aman dan protokol kesehatannya sudah berstandar internasional.
Terkait harapan Gubernur Bali agar penyelenggaraan konferensi internasional bisa lebih dirasakan masyarakat Bali, pimpinan BKSAP menyambut positif ide tersebut.
Baca juga: Gubernur Bali sampaikan terima kasih ke Presiden atas hibah pariwisata
Baca juga: Gubernur: Bali siap jadi tuan rumah pertemuan global soal bencana
Ide untuk melibatkan UMKM, masyarakat sekitar, seniman dan budayawan akan dikaji lebih lanjut oleh panitia terkait teknis pelaksanaannya.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020