Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyebutkan pembentukan bank tanah yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja akan menyelesaikan banyak masalah pertanahan, termasuk reforma agraria.Bank tanah, sebuah terobosan yang sangat berharga, yang banyak menyelesaikan masalah
"Bank tanah, sebuah terobosan yang sangat berharga, yang banyak menyelesaikan masalah, tentu kita akan mendisiplinkan banyak pihak," kata Sofyan dalam sambutannya pada Jakarta Food Security Summit yang digelar Kadin Indonesia secara virtual di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Andrinof Chaniago: Bank tanah penting bagi penyediaan rumah layak
Ia menjelaskan bahwa aturan mengenai bank tanah yang terdapat dalam pasal 125-135 dalam UU Cipta Kerja tersebut, salah satunya dapat membuat pemerintah mampu mengelola dan mengoptimalisasi tanah terlantar, tanah HGU yang sudah habis masa berlakunya atau tidak diperpanjang.
Sofyan menyebutkan bahwa salah satu contoh permasalahan, yakni ketika ketika Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan hak guna usaha (HGU) atas tanah yang mengalihfungsikan kawasan hutan, namun pihak BPN tidak mengetahuinya.
Selain itu, akibat birokrasi yang tidak terpusat dan terlalu panjang, seringkali tanah yang dialihfungsikan tersebut tidak dilakukan reforma agraria. Padahal, KLHK mewajibkan bahwa dari 20 persen tanah yang sudah diberikan HGU, wajib untuk reforma agraria.
"Tetapi karena transisi tidak ada jembatannya, itu akan menjadi masalah. Dengan adanya bank tanah nanti, masalah-masalah ini akan jauh lebih baik kita selesaikan," kata Sofyan.
Sebelumnya, Sofyan menjelaskan bank tanah berfungsi sebagai intermediary atau perantara layaknya perbankan.
Bank tanah memungkinkan Kementerian ATR/BPN untuk mengelola dan mengoptimalisasi tanah telantar, tanah HGU yang sudah habis masa berlakunya atau tidak diperpanjang.
Setelah itu, pemerintah dapat melakukan redistribusi atau pembagian tanah kembali kepada masyarakat sesuai dengan otoritas dan pengaturan yang ketat.
Bahkan, bank tanah memungkinkan pemerintah memfasilitasi masyarakat agar dapat memperoleh tanah di perkotaan dengan harga yang terjangkau.
Baca juga: ATR/BPN tengah rampungkan lima RPP aturan pelaksanaan UU Cipta Kerja
Baca juga: UU Ciptaker sah, BPN susun Peraturan Pemerintah pelaksanaan bank tanah
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020