Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Vensya Sitohang mengajak masyarakat untuk melengkapi imunisasi dasar anak agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat dicegah.Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi mulai meningkat di masa pandemi lantaran menurunnya angka imunisasi dasar lengkap.
Vensya dalam keterangannya pada video yang diputar pada acara Forum Merdeka Barat 9 secara daring yang dipantau di Jakarta, Kamis, mengatakan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi mulai meningkat di masa pandemi lantaran menurunnya angka imunisasi dasar lengkap.
"Pelayanan imunisasi pada masa pandemi COVID-19 memang sangat terdampak terhadap pelaksanannya di fasilitas kesehatan, baik posyandu, puskesmas, dan rumah sakit. Jadi tidak heran penyakit yang bisa dicegah baik pada masa pandemi COVID-19 atau setelah masa pandemi berakhir itu penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin terjadi peningkatan kasus," kata Vensya.
Ketua Bidang Humas dan Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi mengatakan peningkatan kasus penyakit yang bisa dicegah diimunisasi karena tidak terjadi kekebalan kelompok di masyarakat pada suatu penyakit.
"Kalau tidak imunisasi atau imunisasinya tidak lengkap maka antibodi atau zat kekebalan tubuhnya tidak ada atau tidak mencapai kadar optimal untuk melindungi anak tersebut. Saya mengimbau pada semua orang tua untuk melengkapi imunisasi dasar anaknya sampai sembilan bulan dan melengkapi juga sampai usia 18 bulan. Dengan imunisasi anak kita tetap sehat," kata Hartono.
Sementara Vensya menambahkan pemerintah tetap berupaya agar cakuoan program imunisasi dasar lengkap pada anak bisa terpenuhi seperti masa sebelum pandemi. Dia mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan agar tetap aman saat proses imunisasi.
"Prinsipnya adalah tetap melakukan protokol kesehatan, menjaga jarak, pakai masker, petugas kesehatan memakai masker, orang tua pakai masker, dan harus disediakan tempat cuci tangan pakai sabun dan air mengalir ataupun juga hand santizer," demikian Vensya Sitohang.
.Baca juga: WHO peringatkan penurunan imunisasi terhadap anak-anak selama pandemi
Baca juga: Di masa pandemi, upaya pencegahan dan imunisasi hepatitis menurun
Baca juga: Kemenkes: Imunisasi anak saat pandemi sesuai protokol kesehatan
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020