• Beranda
  • Berita
  • PMI mendapat bantuan ribuan alat deteksi COVID-19

PMI mendapat bantuan ribuan alat deteksi COVID-19

19 November 2020 20:14 WIB
PMI mendapat bantuan ribuan alat deteksi COVID-19
Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla saat meninjau Philips Lumify yang merupakan perangkat Ultrasonografi (USG) untuk mendeteksi COVID-19 yang merupakan bantuan dari Philips Foundation dan Philips Indonesia, di Markas PMI Pusat pada Kamis, (19/11). (Antara/HO/Humas PMI Pusat)
Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mendapatkan bantuan peralatan pendeteksi COVID-19 seperti rapid test dan PCR test kit serta Philips Lumify yang merupakan perangkat Ultrasonografi (USG).

Bantuan alat deteksi COVID-19 yang diserahterimakan di Markas PMI Pusat tersebut merupakan kepedulian Philips Foundation dan Philips Indonesia untuk menekan angka penyebaran virus mematikan ini di Indonesia.

"Kecepatan mendeteksi penularan sangat penting untuk menekan penyebaran. Kecepatan itu juga akan berdampak baik pada penanganan dini kasus aktif COVID-19," kata Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla melalui siaran persnya, Kamis.

Baca juga: PMI kenalkan aplikasi laporan bencana real time petabencana.id

Adapun jumlah bantuan alat deteksi COVID-19 yang disalurkan Philips Foundation dan Philips Indonesia yakni sebanyak 2 ribu unit alat rapid test, 156 unit PCR test kit dan enam unit Philips Lumify.

Menurutnya, dalam upaya menekan angka kasus penyebaran COVID-19 perlu dukungan banyak pihak dan PMI pun mengapresiasi lembaga tersebut dengan memberikan bantuan berupa alat deteksi COVID-19.

Rencananya dari 2 ribu alat rapid test sebanyak 1,700 unit didistribusikan untuk untuk umum, kemudian 300 unit rapid test dan 150 PCR test kit digunakan untuk relawan PMI di zona merah di Jakarta.

Sedangkan enam unit perangkat USG akan dibagikan untuk membantu tenaga medis berbagai rumah sakit rujukan yang berada di zona merah yakni tiga unit ke RS PMI Bogor dan masing-masing satu unit didisitribusikan ke RS PMI Lhokseumawe Aceh Utara, RS Islam Faisal Makassar dan RS Islam Siti Hajar Kabupaten Sidoarjo.

Menurutnya, prinsip 3T (testing, tracing dan treatment) jangan sampai kendur. Maka dari itu bantuan ini sangat menunjang aksi atau operasi penanganan COVID-19 yang dilakukan PMI lapangan.

Rencananya, PMI membuka posko untuk mengadakan rapid test di area yang menjadi pusat berkumpulnya warga seperti stasiun kereta dan MRT, pasar dan pusat perkantoran di beberapa area di Jakarta.

"Deteksi dini COVID-19 sangat penting dilakukan untuk menekan penyebaran virus ini, apalagi seperti diketahui kasus warga yang terkonfirmasi positif di tingkat nasional setiap harinya mencapai ribuan," tambahnya.

JK berharap dengan adanya bantuan ini juga dapat menjaga semangat para dokter, tenaga medis dan relawan dalam menjalankan tugas kemanusiaan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Baca juga: PMI inisiasi susun SOP kesiapsiagaan dan tanggap darurat gempa bumi

Direktur Philips Foundation Margot Cooijmans mengatakan pihaknya bersama PMI terus berupaya membantu warga Indonesia agar bisa segera pulih dari pandemi. Bantuan yang disalurkannya tersebut untuk deteksi dini agar meningkatkan kesempatan mendapatkan pengobatan lebih cepat jika ditemukan adanya yang positif.

Maka dari itu, pihaknya juga sengaja mengirim enam unit Philips Lumify untuk berkontribusi langsung dalam penanganan pencegahan penularan dan deteksi dini pasien terduga COVID-19 di.

Di tempat yang sama, Presiden Direktur Philips Indonesia Pim Preesman menyebutkan enam unit perangkat USG untuk memudahkan para tenaga medis yang bertugas di garda terdepan dalam penanganan COVID-19.


”Diharapkan para pasien terduga COVID-19 bisa ditangani lebih cepat, mudah dan aman dengan penggunaan Lumify portable. Kami yakni adanya kerja sama dengan semua pihak bisa menghadapi situasi sulit seperti saat ini," tambahnya.

Baca juga: PMI kirim ratusan personel terlatih ke lokasi terdampak erupsi Merapi

Diketahui, Lumify merupakan alat USG portabel pertama di dunia dengan kemampuan telemedis terkini yang juga digunakan untuk membantu memerangi COVID-19 melalui kemampuan pencitraan jaringan perifer di paru-paru akibat pneumonia yang terkait erat dengan komplikasi paru-paru yang disebabkan virus tersebut.

Selain itu, Lumify dapat digunakan untuk melakukan pencitraan pasien pada point of care (POC) seperti unit gawat darurat (UGD) atau intensive care unit (ICU).

Dengan begitu, dokter dapat mendiagnosis dan memonitor tanpa perlu memindahkan pasien serta mengurangi risiko transmisi virus dari pasien ke pasien atau tenaga kesehatan.

Baca juga: PMI pantau kesiapan pos pengungsian Merapi di Boyolali
Baca juga: JK siap menjadi mediator dialog pemerintah dengan rakyat Papua
Baca juga: PMI kerahkan mobil elektrik ke lokasi terdampak erupsi Gunung Merapi

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020