Digital itu bukan sekedar masuk saja, tapi mempersiapkan diri untuk perubahan dan konsekuensinya nanti
Akademisi Universitas Indonesia Zakir Machmud menilai bahwa digitalisasi akan membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi.
"Saat ini dengan perubahan situasi, UMKM harus mampu beradaptasi, salah satu caranya dengan digitalisasi dan mempersiapkan diri untuk masuk ke dunia baru. Digital itu bukan sekedar masuk saja, tapi mempersiapkan diri untuk perubahan dan konsekuensinya nanti," ujar T. M. Zakir Machmud yang juga Kepala UKM Center Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengakui, upaya mendigitalisasi proses bisnis pelaku UMKM, terutama yang masih asing dengan perkembangan teknologi masih cukup sulit karena terbentur pola pikir pelakunya sendiri.
"Jadi walaupun kita bicara digitalisasi, kita tetap harus melakukan pendampingan. Pendampingan itu macam-macam bentuknya, bisa melalui training, coaching, gathering, dan konsultasi. Intinya UMKM harus mempersiapkan diri ke arah digitalisasi," kata Zakir dalam acara Dialog Produktif bertema "Naik Kelas UMKM Lewat Digitalisasi" yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Sementara itu terkait program PEN, menurut Zakir, merupakan bentuk kehadiran negara bagi pelaku UMKM.
"Namun harus kita lihat yang bisa memanfaatkan hal itu jumlahnya masih terbatas, karena mayoritas UMKM ada di level Mikro yang belum tersentuh layanan perbankan, atau belum memiliki NPWP, sehingga butuh penanganan khusus seperti Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), ini yang membantu usaha Mikro yang sebelumnya turun paling tidak kembali ke titik semula," katanya.
Tercatat, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp123,46 triliun dalam bentuk program subsidi bunga, penjaminan kredit, relaksasi pajak, dan bantuan produktif untuk menyokong UMKM.
Head of Sales Wahyoo, start up aplikasi bagi usaha warung makan, Triatmojo Suprasetyo menambahkan dukungan digitalisasi khususnya pada warung-warung makan berimbas positif pada pelaku bisnis.
"Dukungan yang kami berikan kita sebut P3K (Pelatihan, Pembimbingan, Pendapatan, dan Kemudahan). Ini yang menaikan derajat pelaku UMKM kita, terutama pemilik warung makan," katanya.
Baca juga: BI: Digitalisasi kunci bangun UMKM jadi kekuatan baru perekonomian
Baca juga: Menko Airlangga: Digitalisasi UMKM realisasi 2 agenda besar pemerintah
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020