• Beranda
  • Berita
  • WFH pakai Samsung Galaxy M51, "nge-cas" dua hari sekali

WFH pakai Samsung Galaxy M51, "nge-cas" dua hari sekali

21 November 2020 09:51 WIB
WFH pakai Samsung Galaxy M51, "nge-cas" dua hari sekali
Kamera belakang Samsung Galaxy M51. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)
Samsung kembali memperkuat seri M, lini baterai besar, dengan Galaxy M51, menawarkan baterai super besar di atas 6.000mAh.

Samsung Electronics Indonesia menyematkan jargon #SobatAntiLowbat dan #XtremePower untuk M51, yang digadang-gadang sebagai jagoan untuk bermain game.

ANTARA mencoba gawai ini untuk bekerja penuh waktu dari rumah, terutama menggantikan fungsi laptop selama webinar. Hasilnya tidak mengecewakan dan patut diacungi jempol.

Baca juga: Bocoran Samsung Galaxy S21, bodi dari plastik

Baca juga: Samsung punya aplikasi pencari gadget yang raib meski sedang offline


Desain
Kesan pertama melihat ponsel ini, nyaris tidak berbeda dengan Galaxy A71, bodi ponsel terlihat cukup panjang dengan layar yang lega.

Begitu ada di genggaman, ponsel ini terasa lebih tebal dibandingkan A71, mungkin akibat ukuran baterai yang disematkan di ponsel ini jauh lebih besar dibandingkan seri A.
Samsung Galaxy M51. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Bodi ponsel Galaxy M51 merupakan perpaduan gelas di bagian depan dan campuran plastik di bagian belakang, namun, mengilap sehingga terkesan seperti gelas, sekaligus memberikan efek mewah.

Sayangnya, bodi belakang sangat cepat kotor ketika digenggam, sidik jari pengguna akan membekas di bodi ponsel.

Ponsel Galaxy M51 hadir dengan dimensi 164,1 x 76,5 x 9,5 millimeter dengan bobot 213 gram, sekitar 20 gram lebih berat dibandingkan pendahulu di seri Galaxy M. Tapi, ponsel ini masih tergolong ringan, asalkan tidak diberi casing yang berat.

Dengan ukuran tersebut, Galaxy M nyaman ketika digenggam secara horizontal, seperti ketika bermain game.

Saat digunakan secara vertikal, jika pengguna memiliki tangan yang kecil, ada kalanya perlu mengoperasikan dengan dua tangan ketika ingin mengetuk aplikasi yang ada di paling atas layar.

Galaxy M51 menggunakan layar Super AMOLED Plus sebesar 6,7 inci, dihiasi punch hole, atau Samsung menyebutnya Infinity-O, di bagian tengah sehingga pengguna lebih leluasa menatap ponsel.
Samsung Galaxy M51. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Di bagian belakang, tersusun empat kamera dalam huruf "L", serta satu bulatan putih gading untuk lampu flash.

Seperti ponsel pada umumnya yang beredar di Indonesia, sisi kanan ponsel berisi tombol volume dan tombol daya yang sekaligus berfungsi sebagai pemindai sidik jari.

Tombol daya Galaxy M51 berbentuk pipih, pas untuk memindai ibu jari ketika ingin membuka kunci. Sensor ini dapat ditekan layaknya tombol daya fisik, untuk mematikan, menyalakan ponsel, atau kunci kombinasi dengan volume bawah untuk mengambil tangkapan layar (screenshot).
Samsung Galaxy M51. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)



Bagi pemilik tangan kecil, mengambil screenshot dengan cara manual seperti itu agak merepotkan karena ponsel terasa licin, terutama pada posisi horiziontal

Seri Galaxy M masih menggunakan port audio 3,5 milimeter, terletak di bawah ponsel. Pengisian daya Galaxy M51 menggunakan USB Type-C untuk mendukung fast charging.

Performa saat WFH
Fitur unggulan di ponsel Galaxy M51 berupa baterai sebesar 7.000mAh, yang diklaim bisa digunakan selama 182 jam untuk mendengarkan musik.

ANTARA sengaja menggunakan ponsel ini selama beberapa hari untuk work from home, menggantikan fungsi laptop. Selama WFH, jurnalis banyak menggunakan ponsel untuk mengikuti webinar, menulis di aplikasi bawaan Note dan Microsoft Office, menelepon, aplikasi pesan instan WhatsApp, email dan banyak membuka tab di mesin pencari untuk menggali informasi.

Ketika digunakan untuk konferensi video selama satu jam, Galaxy M51 hanya menghabiskan daya baterai sebanyak 7 persen, berkurang dari 98 persen menjadi 91 persen.

Mode penghemat baterai saat itu tidak dinyalakan karena daya baterai masih sangat banyak.

Pengaturan yang dipakai kala itu, lokasi dan Bluetooth dimatikan, sementara mode auto-rotate atau rotasi layar dinyalakan. Audio selama konferensi video mengandalkan pengeras suara built-in dari ponsel.

Sementara untuk koneksi internet, sepenuhnya menggunakan Wi-Fi.
Samsung Galaxy M51. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Setelah digunakan webinar, ponsel kembali aktif digunakan untuk bekerja, hingga pukul 14.22 daya baterai yang tersisa sebanyak 84 persen.

Ponsel kembali digunakan untuk konferensi video selama 57 menit, hanya membutuhkan 4% baterai, alias berkurang menjadi 80 persen.

Selama dipakai bekerja "office hour" pukul 09.00 sampai 17.00, ANTARA hanya menghabiskan sekitar 25 persen baterai, alias masih tersisa daya 75 persen.

Kegiatan fisik di luar rumah tentu terbatas selama masa pandemi ini, hiburan melepas penat pun tidak jauh dari ponsel.

Selain mengakses media sosial seperti YouTube dan Twitter, ponsel ini juga digunakan menonton film di platform streaming selama 30 menit.

Hingga pukul 22.30 di hari pertama WFH dengan Galaxy M51, baterai ponsel masih tersisa 61 persen.
Samsung Galaxy M51. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Hari kedua, jam 09.00 persentase baterai masih berada di angka 55 persen. Ponsel kembali dipakai untuk konferensi video pada pukul 10.00, daya dimulai dari 53 persen.

Selama satu jam, tugas tersebut menghabiskan daya sekitar 5 persen hingga 7 persen. Pukul 12.37, masih ada daya baterai sebesar 44 persen, antara lain dipakai untuk menelepon, pesan singkat, email dan mengakses media sosial.

Baterai ponsel baru diisi pada pukul 18.35, ketika baterai menunjukkan angka 20 persen, batas terakhir sebelum "lowbat". Untuk mengisi daya sampai 100 persen, diperlukan waktu sekitar 1 jam 45 menit dengan fitur fast-charging 25W.

Durasi mengisi daya dari 0 hingga penuh 100 persen tidak berbeda jauh, sekitar 1 jam 49 menit. Selama dua hari itu, Galaxy M51 hanya satu kali diisi daya.

Samsung membekali Galaxy M51 dengan RAM yang sangat mumpuni untuk menjalankan tugas-tugas berat, 8 RAM, setara dengan ponsel khusus gaming.

Saat digunakan bekerja, terutama ketika multitugas membuka dua aplikasi dalam satu layar, semua bisa berjalan mulus tanpa ada "lag", apalagi "crash" atau aplikasi keluar sendiri.

Sementara untuk kapasitas penyimpanan internal, Galaxy M51 menyediakan ruang seluas 128GB, cukup besar untuk dipasangi lebih dari dua aplikasi konferensi video. Kapasitas ini masih bisa diperluas dengan kartu memori hingga 512GB, yang dirasa tidak perlu kecuali pengguna menjadikan gawai ini khusus untuk gaming dan ingin memasukkan semua permainan ke dalam satu ponsel.

Ketika digunakan untuk bermain game Genshin Impact, performa ponsel ini sangat memuaskan, selain RAM yang diberikan besar, juga berkat chip Qualcomm Snapdragon 730G yang memang dirancang untuk mendukung performa gaming.

Selama dua jam bermain Genshin Impact, baterai yang dihabiskan sebanyak 19 persen, dari penuh 100 persen menjadi 81 persen. Tidak ada "lag" selama bermain game, ponsel ini memiliki refresh rate 60Hz.

Kamera
Galaxy M51 hadir dengan teknologi "quad camera" atau empat kamera, di bagian belakang. Samsung menargetkan ponsel ini digunakan para kreator konten sehingga memberiskan resolusi yang cukup besa untuk kamera utama, yakni 64MP.

Dari segi kamera, belum dirasakan sesuatu yang "wow", karena teknologi ini juga digunakan di ponsel lainnya. Meski pun begitu, untuk membuat konten, atau mengabadikan kegiatan sehari-hari, resolusi seperti ini sudah cukup untuk menghasilkan gambar yang tajam di dalam ruangan, seperti contoh berikut ini.
Hasil foto dengan kamera belakang Samsung Galaxy M51. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Galaxy M51 juga memiliki lensa ultra-wide angle 123 derajat sebesar 12MP, mempermudah pengguna untuk mengambil lansekap yang lebih luas dari titik yang sama, tidak perlu mundur lagi.

Berikut ini perbandingan menggunakan lensa utama dan lensa ultra-wide angle.
Hasil foto dengan kamera belakang Samsung Galaxy M51. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)
Hasil foto dengan lensa ultra-wide Samsung Galaxy M51. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Samsung juga menyematkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) di ponsel ini, yang secara otomatis akan menyesuaikan pencahayaan dan warna sesuai dengan subjek yang terdeteksi di layar.

Saat digunakan untuk memotret makanan, Galaxy M51 secara otomatis mendeteksi objek gambar dan memberikan pengaturan yang berbeda, pengguna hanya cukup menempatkan makanan pada titik yang disarankan.
Hasil foto kecerdasan buatan di kamera belakang Samsung Galaxy M51. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Efek bokeh yang diberikan pada AI foto makanan ini terasa berlebihan, terkesan seperti hasil suntingan.

Lensa lainnya yang ada di kamera belakang Galaxy M51 berupa makro 5MP dan depth 5MP.

Sementara di depan, terdapat kamera untuk swafoto sebesar 32MP, lebih dari cukup untuk selfie maupun wefie bersama teman dan keluarga.

Saran ANTARA, cek pengaturan efek "Beauty" sebelum selfie, terutama jika enggan menggunakannya. Sejumlah ponsel secara otomatis menyetel efek Beauty pada level tertentu.

Berikut ini hasil swafoto di dalam ruangan.
Swafoto dengan Samsung Galaxy M51. (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Kesimpulan
Untuk merasakan pengalaman WFH dan bermain game dengan Samsung Galaxy M51, konsumen harus mengeluarkan dana sebesar Rp5.499.000.

Samsung Galaxy M51 menawarkan daya tahan yang luar biasa untuk digunakan berkegiatan dari rumah, termasuk untuk bekerja dan belajar online, jika konsumen memiliki dana yang cukup besar.

Baca juga: Samsung dan Huawei pimpin pasar ponsel 5G

Baca juga: Galaxy Z Fold 3 punya kamera depan di bawah layar?

Baca juga: Galaxy S21 Ultra diduga bisa pakai S Pen


 

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020