"Gempa yang terjadi dengan besar magnitudo bervariasi yaitu terkecil magnitudo 2.1 dan terbesar 5.2," kata Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Teguh Rahayu di Medan, Sabtu.
Kedalaman gempa bumi berkisar antara 2 km sampai dengan 87 km, dengan pusat gempa bumi berada di darat dan laut yaitu 16 kejadian berpusat di darat, dan di laut berjumlah 15 kejadian.
Baca juga: Pulau Sumatera berpotensi hadapi ancaman gempa dari banyak sumber
Dari 31 kejadian gempa bumi tersebut, terdapat kejadian gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat.
Guncangan gempa bumi dirasakan dengan magnitudo terbesar terjadi pada hari Sabtu, 14 November 2020 pukul 01:33:08 WIB, dengan M = 5.2.
Episenter terletak pada koordinat 5.58 LU dan 95.59 BT, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km arah timur laut kota Banda Aceh pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sumatera tepatnya pada segmen Seulimeum.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault).
Guncangan gempa bumi dirasakan di wilayah Banda Aceh IV MMI dan di Lhokseumawe II-III MMI.
Baca juga: Gempa di Tuapejat Sumatera Barat terjadi akibat aktivitas penyesaran
Baca juga: BMKG: 20 gempa terjadi sepekan terakhir di Sumatera bagian Utara
Pewarta: Juraidi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020