Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd mengatakan pemerintah bisa memberdayakan dokter praktik pribadi mitra BPJS Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan SDM dalam vaksinasi COVID-19.akan memudahkan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi program vaksinasi massal
"Dengan memberdayakan dokter praktik pribadi mitra BPJS akan memudahkan dalam persiapan, pelaksanaan dan evaluasi program vaksinasi yang dilakukan secara massal," kata Syamsul Arifin di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: Pakar: Infrastruktur RI memadai untuk distribusi vaksin COVID-19
Data BPJS Kesehatan tahun 2019 diketahui bahwa dokter praktik pribadi mitra BPJS Kesehatan cukup banyak yaitu tercatat 5.326 orang.
Menurut Syamsul, mereka sudah mengetahui riwayat penyakit melalui rekam medik pasiennya dan dapat melakukan promosi, sosialisasi tentang vaksinasi COVID-19 lebih awal dan efektif.
Baca juga: Pakar: Suspek COVID-19 jadi transmisi senyap di tengah masyarakat
Berdasarkan jumlah dan sebaran orang yang akan dilakukan vaksinasi nanti sangat besar dan tersebar, maka diperlukan banyak SDM kesehatan yang terampil untuk melakukan vaksinasi.
Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu menilai strategi memberdayakan dokter yang melakukan kontak pertama pelayanan yang dikunjungi peserta setiap kali mendapat masalah kesehatan adalah hal tepat.
Baca juga: Guru Besar FK Unpad bantah isu vaksin COVID-19 tidak aman
Adapun dokter yang melakukan kontak pertama itu dilakukan oleh dokter layanan primer yang berpraktik pribadi yang sebagian besar merupakan mitra BPJS.
"Pemerintah menargetkan vaksinasi massal COVID-19 dilakukan pada 2021 dengan target dilakukan terhadap 107.206.544 orang. Program ini harus dikawal sebaik mungkin oleh seluruh pemangku kepentingan, dari mulai logistik hingga SDM vaksinasi," katanya.
Baca juga: Guru Besar Unpad sebut mutasi tak hilangkan manfaat vaksin COVID-19
Pewarta: Firman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020