Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan kerja sama transfer teknologi dan transfer pengetahuan yang terkait dengan produksi induk udang unggul dengan Oceanic Institut Hawaii Pacific University, Amerika Serikat.Kami berharap ke depan kerja sama KKP dengan Ocean Institute dapat segera diimplementasikan untuk membantu Indonesia mencapai target peningkatan produksi udang.
"Kami berharap ke depan kerja sama KKP dengan Ocean Institute dapat segera diimplementasikan untuk membantu Indonesia mencapai target peningkatan produksi udang," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Oceanic Institute of Hawaii Pacific University merupakan produsen induk udang nirlaba yang telah mengembangkan induk udang unggul baik unggul dalam pertumbuhan maupun bebas penyakit udang.
Baca juga: Menteri Edhy kunjungi AS guna perkuat budidaya udang Indonesia
Institut yang didirikan pada 1962 merupakan lembaga riset nirlaba yang fokus bergerak di bidang akuakultur dan pengelolaan sumber daya pesisir, serta telah memiliki reputasi yang diakui dunia internasional.
Salah satu prestasinya adalah menghasilkan induk unggul vaname serta bekerjasama dengan Universitas Arizona pada1990 mengembangkan populasi awal induk unggul udang vaname yang bebas penyakit.
Menteri Edhy menjelaskan Indonesia punya potensi lahan untuk budidaya air payau atau tambak hingga mencapai 2,8 juta hektare, namun yang dimanfaatkan baru sekitar 21,64 persen atau seluas 605.000 hektare. Dari luasan tersebut, tambak yang produktif untuk budidaya udang hanya mencapai 40 persennya atau 242.000 hektare.
Baca juga: KKP pacu budi daya udang, penuhi permintaan dunia yang tinggi
Kendala yang dihadapi selama ini adalah induk udang vaname unggul yang sebagian besar masih harus impor.
Pada 2018, Indonesia mengeluarkan rekomendasi impor induk udang vaname sebanyak 226 ribu ekor, kemudian meningkat menjadi 596 ribu ekor pada 2019 dan per 6 November 2020 naik lagi menjadi 653 ribu ekor.
"Kebutuhan induk udang vaname selama ini dipenuhi dari impor induk yang 80 persen berasal dari Hawai'i dan sisanya dari Florida serta negara lain, sehingga dengan kerja sama ini harapannya budidaya di Indonesia bisa mandiri karena sudah bisa memproduksi indukan sendiri," tegas Menteri Edhy.
Kerja sama ini membuat Menteri Edhy optimistis bahwa produktivitas tambak udang di Indonesia akan meningkat sehingga target produksi 1,5 juta ton per tahun pada 2024 dapat terwujud. Produksi saat ini sebagian besar dihasilkan oleh udang vaname.
"Untuk memenuhi target tersebut, dibutuhkan benih udang sekitar 114 miliar ekor dan induk sebanyak 7 juta ekor. Mudah-mudahan kebutuhan ini bisa kita penuhi dan target bisa kita capai," ucapnya.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020