Sejak begulirnya kembali tur tenis di tengah pandemi virus corona, seluruh turnamen olahraga terpaksa digelar tanpa penonton untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
“Saya dengar, 50 persen penonton dari total keseluruhan stadion akan hadir dan menyaksikan langsung jalannya Australian Open. Menurut saya, itu terlalu banyak, 10 persen saja sudah cukup bagi kami,” kata Djokovic dikutip dari Reuters, Sabtu.
“Menyenangkan sekali rasanya kalau bisa mendengar keriuhan, suara tepuk tangan dan teriakan semangat dari penonton saat sedang bertanding. Kami benar-benar merindukan itu,” ujar Djokovic.
Baca juga: Australian Open akan diundur?
Baca juga: Pembuktian diri Thiem atas Djokovic di semi final ATP Finals
Rod Laver Arena merupakan stadion terbesar di area Melbourne Park dengan kapasitas maksimum 15.000 penonton, kemudian diikuti Melbourne Arena (9.646 penonton) dan Margaret Court Arena (7.500 penonton).
Lebih lanjut, Djokovic yang merupakan pemegang delapan gelar juara Australian Open itu pun berharap tahun depan dia tidak lagi bermain di stadion kosong.
Meski demikian, dia tetap bersyukur karena tur tenis tetap berjalan meski di tengah pandemi COVID-19.
“Tenis musim ini memang aneh dan berbeda. Tapi saya tetap bersyukur musim ini terus berjalan walaupun di tengah-tengah sempat terhenti selama enam bulan,” ungkap Djokovic.
“Sejauh ini, kami masih bisa memainkan tiga dari empat Grand Slam dan juga ATP Finals, serta beberapa turnamen Masters 1000, yakni Cincinnati dan Rome,” tambah petenis Serbia berusia 33 tahun itu.
Baca juga: Akhiri tahun sebagai nomor satu, perasaan Djokovic campur aduk
Baca juga: Swiatek berambisi juarai seluruh Grand Slam dan Olimpiade
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020