"Harus dirapikan karena ini cagar budaya. Kita cat biar kelihatan cantik, kita juga bisa bantu memperbaiki atap-atap yang keropos," kata Machfud saat menyapa warga penghuni bangunan cagar budaya Gedung Setan yang berlokasi di Banyu Urip Wetan, Surabaya, Minggu.
Menurut dia, sebagai wujud komitmennya dalam menjaga cagar budaya di Surabaya, Machfud Arifin berjanji akan mempercantik gedung yang telah berusia dua abad ini.
Melihat kondisi tidak layak Gedung Setan yang banyak ditempati warga hingga ratusan Kepala Keluarga (KK), Machfud Arifin mengaku sangat prihatin. "Warga di sini (yang menempati Gedung Setan) ada sekitar 105 KK. Sungguh memprihatinkan bagi saya," ujarnya.
Baca juga: Anggota DPR: Pembagian sembako BNPB tidak terkait Pilkada Surabaya
Baca juga: Pengamat: Jadikan Pilkada Surabaya bebas politik uang
Machfud Arifin melihat rumah warga berdempet-dempetan hanya dengan dinding dari triplek di gedung yang termasuk cagar budaya itu. Apalagi saat musim hujan tiba para warga juga harus bertahan di dalam gedung dengan keadaan kebocoran air hujan.
Mantan Kapolda Jatim ini mengaku yang lebih memprihatinkan lagi yakni kurangnya fasilitas sanitasi di gedung tersebut.
"Sekitar 105 KK hanya punya jamban dua. Padahal satu KK bisa terdiri dari dua hingga tiga anggota keluarga, berarti bisa mencapai sekitar 300 warga di gedung ini, tapi hanya punya dua jamban. Apa tidak memprihatinkan itu," ujarnya.
Ke depan, jika dirinya terpilih menjadi Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin bakal mempercantik Gedung Setan. "Ya harus dirapikan karena ini cagar budaya. Kita cat biar kelihatan cantik, kita juga bisa bantu memperbaiki atap-atap yang keropos," katanya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Surabaya Mat Mochtar saat mendampingi Machfud Arifin meyakinkan bahwa warga Surabaya harus memilih Machfud-Mujiaman sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Surabaya karena memiliki niat baik untuk memperbaiki kota kelahirannya, Surabaya.
"Beliau ini hanya ingin mengabdikan dirinya di kota kelahirannya, ingin memberikan yang terbaik untuk seluruh warga Surabaya," katanya.
Mat Mochtar juga mengaku tidak ragu-ragu dalam memberikan dukungannya kepada paslon Machfud-Mujiaman. Bahkan hingga merelakan dirinya dipecat dari PDI Perjuangan.
"Kenapa saya rela dipecat dari PDI Perjuangan, menurut saya yang saya bela ini orang benar. Kalau kita berjuang di dalam kebenaran, jangankan dipecat, dibunuh pun saya tidak akan mundur," katanya.
Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.
Baca juga: PDIP: Eri-Armuji unggul di SMRC bukti kepercayaan warga Surabaya
Baca juga: "Erji" unggul 11,2 persen versi survei SMRC di Pilkada Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020