"Pilkada serentak tahun 2020 harus dapat terselenggara dengan baik karena telah menjadi agenda nasional. Namun, saat ini situasinya masih pandemi COVID-19, yang tidak boleh diremehkan," kata Herzaky Mahendra Putra saat menjadi pembicara pada webinar "Pilkada 2020 di tengah Pandemi Corona: Meraih Kemenangan dan Menjaga Keselamatan", Minggu.
Menurut Herzaky, pada Pilkada Serentak 2020 yang diselenggarakan di 270 daerah, bagi pasangan calon kepala daerah maupun partai politik pengusung dan pendukungnya, kebutuhannya adalah dapat memenangkan pilkada.
"Namun, kemenangan itu harus diraih secara fair sesuai aturan main, serta mengutamakan faktor kesehatan dan keselamatan," katanya.
Baca juga: Bawaslu Sleman laporkan pelanggaran akun Twitter KPU Sleman ke DKPP
Baca juga: Konsistensi KPU wujudkan pilkada yang sehat tanpa kluster baru COVID
Baca juga: Bawaslu Sumbar bubarkan 90 kampanye langgar prokes
Herzaky juga mengingatkan kepada pasangan calon kepala daerah maupun tim pemenangan yang berkampanye untuk menerapkan protokol kesehatan secara benar, yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik.
Herzaky juga menyampaikan perkembangan kasus COVID-19. Pada 2 Maret 2020 baru dua orang posisit COVID-19. Pada 27 Juli sudah meningkat menjadi sekitar 100.00 kasus positif. Pada 4 Oktober menjadi 303.498 kasus, serta pada Minggu (22/11) mencapai 497/668 kasus.
"Terus meningkatnya kasus positif COVID-19 ini, harus harus diantisipasi, untuk menjaga faktor kesehatan dan keselamatan, meskipun kasus positif COVID-19 itu terutama di kota-kota besar," katanya.
Menurut dia, jika semua pihak yang terkait dan terlibat pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 komit untuk melaksanakan aturan yang berlaku dan komit menerapkan protokol kesehatan dengan benar, maka pilkada dapat berjalan dengan baik, sehat, dan selamat.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020