Sekretaris Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Agus Firmansah di Magelang, Senin, mengatakan sebelumnya memang semua urusan dapur ditangani Desa Banyurojo dengan melibatkan PKK dan relawan, namun dalam dua hari ini mulai memberdayakan para pengungsi.
"Pengungsi ini sudah seperti saudara kita sendiri, kalau kemarin-kemarin urusan dapur umum 100 persen ditangani warga sini dan sudah dua hari ini melibatkan pengungsi, baik kebersihan maupun memasaknya, kita bagi-bagi antara warga dan pengungsi," katanya.
Menurut dia, dengan memberdayakan para pengungsi ini maka paling tidak 50 persen bisa konsentrasi pada pekerjaan di desa sehingga semuanya bisa berjalan urusan pengungsian lancar dan pekerjaan desa juga lancar.
Baca juga: BNPB bantu Rp1 miliar untuk penanganan pengungsi Merapi di Magelang
Baca juga: Pemkab Magelang anggarkan Rp5 miliar tangani bencana Merapi
Ia menyampaikan dengan memberdayakan pengungsi ini justru mereka senang, bisa dipercaya untuk mengurusi dapur umum dan lainnya.
"Tempat pengungsian dengan sistem desa bersaudara memang seharusnya begitu, mengelola bersama-sama, antara pengungsi dengan desa penyangga," katanya.
Koordinator Dapur Umum Pengungsian Desa Banyurojo Eti Siti Nurjanah menyampaikan aktivitas dapur umum kini melibatkan pengungsi untuk membantu memasak.
"Memang yang pokok memasak dari ibu-ibu PKK dan pengungsi sifatnya membantu. Alhamdulillah mereka dengan senang hati untuk ikut membantu kegiatan dapur umum, ada yang mencuci piring dan ada yang membantu memasak," katanya.
Ia menyampaikan khusus untuk menanak nasi, dapur umum di Desa Banyurojo sejak awal menggunakan bahan bakar arang kayu, bukan menggunakan kompor gas.
"Menggunakan arang kayu lebih cepat dan lebih irit dan juga tingkat kematangannya bisa maksimal," katanya.*
Baca juga: Pengungsi Merapi di Magelang dapat layanan potong rambut gratis
Baca juga: BPPTKG catat aktivitas vulkanik Merapi tinggi namun cenderung stabil
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020