Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokomp) Nurzal Gustim di Solok, Selasa menyebutkan tujuh pasien yang dinyatakan sembuh tersebut, yakni tiga orang dari Kelurahan Nan Balimo atas nama Z (53), H (69), SW (38), dan TK (23) dari Kelurahan Kampung Jawa.
"Kemudian H (53) dari Kelurahan IX Korong, dan dua orang lainnya dari Kelurahan Kampai Tabu Karambia, yakni YPR (30) dan Y (53)," kata dia.
Selain itu, ia menyebutkan hari ini juga terdapat penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak dua orang, yakni IE (38) merupakan warga dari Kelurahan Nan Balimo. Yang bersangkutan memiliki gejala demam, batuk, dan saat ini dirawat di RSUD M Natsir.
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 bertambah jadi 257 orang di Kota Solok
Baca juga: ASN dan dokter, suami istri di Kota Solok-Sumbar positif COVID-19
"Selanjutnya pasien atas nama DI (34) merupakan karyawan BUMN di BRI, yang bersangkutan memiliki gejala mual, muntah, demam, dan saat ini menjalani isolasi mandiri," kata dia menjelaskan.
Ia menyebutkan sampai saat ini komposisi data kasus COVID-19 di Kota Solok mencapai 322 orang, yakni terdiri atas sembuh 273 orang, dirawat di RSUP M Djamil satu orang, dirawat di RSUD M Natsir tiga orang, dirawat di RST dua orang, menjalani isolasi mandiri 35 orang, dan meninggal delapan orang.
Selain itu, Nurzal mengatakan berdasarkan hasil analisis dan perhitungan Satgas penanganan COVID-19 Sumbar, mulai 22 hingga 28 November 2020 Kota Solok ditetapkan sebagai salah satu daerah zona oranye (risiko sedang) karena adanya penambahan 10 kasus baru COVID-19 pada Sabtu (21/11) lalu.
Berdasarkan kondisi tersebut, Nurzal mengatakan pemerintah Kota Solok memutuskan untuk menunda pelaksanaan sekolah tatap muka. Hal itu dilakukan untuk menghindari penyebaran COVID-19 di Kota Solok.
Ia mengatakan sebelumnya pemerintah Kota Solok berencana akan membuka sekolah tatap muka karena termasuk zona kuning (risiko rendah) COVID-19. Sebagaimana tertuang dalam surat edaran wali Kota Solok nomor 420/449/DDIK-SEKR-2020 tentang pelaksanaan kembali sekolah tatap muka.
"Seiring perkembangan kasus COVID-19 tersebut, Kota Solok kembali masuk zona oranye (risiko sedang) setelah 10 orang warga Kota Solok terkonfirmasi positif COVID-19 pada Sabtu (21/11)," kata dia.
Untuk itu, ia meminta masyarakat Kota Solok agar bersabar atas penundaan sekolah tatap muka. Menurut dia, butuh dukungan dan kerja sama yang baik membantu pencegahan dan penanganan COVID-19, sehingga Kota Solok bisa masuk zona kuning atau hijau.
"Kami mengimbau agar masyarakat Kota Solok tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19," katanya.*
Baca juga: Pasien positif COVID-19 bertambah jadi 286 orang di Kota Solok
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 Kota Solok bertambah 12 orang
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020