Pemerintah menyerap dana Rp10 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp24,93 triliun.Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp5,6 triliun
Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target indikatif Rp10 triliun.
Pada lelang ini, investor meminati sukuk dengan tenor menengah yaitu seri PBS026 dengan jumlah dimenangkan mencapai Rp2,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,07892 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp5,6 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,03 persen dan tertinggi 5,25 persen.
Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,45308 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2025 ini mencapai Rp2,88 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,28 persen dan tertinggi 5,53 persen.
Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp4,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,22313 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp13,1 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,18 persen dan tertinggi 7,4 persen.
Pemerintah tidak memenangkan lelang dari seri SPNS11052021 dan PBS027 mengingat target indikatif sudah tercapai dan minimnya penawaran yang masuk untuk dua seri ini.
Sebelumnya, pada Selasa (10/11), pemerintah juga menyerap dana Rp10 triliun dari lelang lima seri sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp22,63 triliun.
Baca juga: Lelang sukuk serap Rp10 triliun
Baca juga: Pemerintah serap Rp12,35 triliun dari lelang sukuk
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020