Konferensi itu akan diikuti oleh 9 negara di kawasan Asia Pasifik yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Australia, China dan tuan rumah Indonesia.
Dua negara lain di luar kawasan yang akan berpartisipasi dalam Konferensi itu adalah Maroko dan Arab Saudi.
Selain itu, Konferensi yang mengambil tema "Peran Huffaz Al Quran di Masyarakat" serta dibuka oleh Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menkominfo Tifatul Sembiring tersebut juga akan diikuti oleh sekitar 100 pendiri dan pengelola lembaga tahfiz Al Quran se-Indonesia.
Menurut tema besar peran huffaz Al Quran di masyarakat itu sengaja diangkat untuk memetakan sekaligus mempertegas posisi para ulama penghafal Al Quran ditengah-tengah masyarakat muslim.
"Mereka, para penghafal Al Quran, yang umumnya adalah para ulama, kiai dan ustadz itu memiliki peran dan kontribusi yang signifikan bagi umat Islam di negara ini," ujar KH Abdul Hasib yang juga Ketua Rabithah Ma`ahid Al Quran Indonesia itu.
Dikemukakannya bahwa peran para huffaz itu adalah berkontribusi membangun masyarakat yang penuh dengan kedamaian dan perilaku terpuji (akhlakul karimah) dengan memaknai dan mengamalkan nilai-nilai Al Quran di masyarakat.
Pada bagian lain, ia menjelaskan bahwa secara spesifik konferensi itu memiliki 5 tujuan, yakni menjalankan peran huffaz Al Quran dalam pengembangan masyarakat pada aspek ilmu dan dakwah, peningkatan amal Qurani dengan cara mengatur, merencanakan, meningkatkan dan mengevaluasi lembaga-lembaga Al Quran.
Tujuan lainnya adalah memberikan referensi ilmiah seluruh organisasi dalam pengembangan Al Quran, membekali lembaga-lembaga AL Quran dengan hasil penelitian ilmiah guna meningkatkan kemampuan dalam pengamalan Al Quran serta membentuk jaringan pakar dan pencinta Al Quran dan menjadikan sarana pertukaran pengalaman di antara peserta konferensi.
Konferensi itu akan dilaksanakan dalam berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, workshop, hingga kunjungan ke sejumlah lembaga tahfizhul Quran di Indonesia.
(D011/A041/R009)
Pewarta: mansy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010