Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kekhawatiran tentang ancaman penularan virus COVID-19 dari cerpelai yang terinfeksi ke manusia.
Dua pekan lalu, Denmark memerintahkan pemusnahan 17 juta cerpelai di negara itu setelah menyimpulkan bahwa suatu jenis virus yang ditularkan dari manusia ke cerpelai telah bermutasi dan menyerang balik manusia.
Ivan Nesterov, penjabat kepala perusahaan bulu Rusia Sable, pada Senin (23/11) mengatakan kepada stasiun TV Zvezda bahwa Rusia sedang menguji sebuah vaksin dan dapat memvaksinasi cerpelai begitu prosesnya rampung.
Saat dihubungi pada Selasa, ia mengalihkan pertanyaan ke Kementerian Pertanian. Sementara, departemen kedokteran hewan kementerian terkait belum merespons permintaan komentar.
Rusia merestui penggunaan darurat vaksin COVID-19 pada manusia.
Awal November ini, Rusia mengumumkan riset praklinis vaksin COVID-19 untuk hewan, dengan melibatkan 40 kucing dan 40 anjing.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO: Rentan COVID, Denmark bertekad musnahkan 17 juta cerpelai
Baca juga: Pekerja ternak di Belanda tertular virus corona dari cerpelai
Baca juga: Cerpelai terinfeksi virus corona ditemukan di Prancis
Mengenal virus corona yang mampu bermutasi
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020