"Dari keterangan warga, api pertama kali muncul dari sebuah warung kopi di Lantai 2, diperkirakan api muncul sekitar pukul 10.41 WIB, awalnya warga tidak tahu ada kebakaran. Tiba-tiba terasa panas dari lantai bawah, dan mati lampu sehingga baru ketahuan ada api yang sudah besar dan warga mencoba menyelamatkan barang-barang di lantai 2, namun api terlalu besar," kata Karolin di Ngabang.
Hingga pukul 11.30 WIB, api kian besar, bangunan ruko yang sebagian besar terbuat dari kayu menjadi bahan bakar api serta terdengar beberapa kali ledakan gas dari dalam ruko juga ledakan kembang api yang keluar dari dalam ruko.
Petugas pemadam kebakaran dari Satpol PP, Damkar, BPBD Landak, TNI dan Polres Landak bersama-sama berjuang memadamkan api, Pukul 12.00 hujan turun dan api mulai dapat dikendalikan.
Usai melihat keadaan di lapangan Bupati Landak mengintruksikan untuk mambuka posko evakuasi korban kebakaran di Yayasan Hati Suci Ngabang yang bertujuan untuk melakukan pendataan akibat kabakaran tersebut.
"Kita prihatin dengan musibah yang terjadi di pasar ngabang, ada 24 ruko yang terbakar dan sedang dalam proses pemadaman. Kami langsung membuka posko di Yayasan Bakti Suci sehingga nanti dari posko ini Kita akan mengoordinasikan yang pertama mengenai pendataan korban, inventarisasi apa saja kerugian," tuturnya.
Dirinya juga sudah memerintahkan untuk segera mengeluarkan surat keterangan bagi mereka yang saat ini rumah dan harta bendanya terbakar, dan selanjutnya akan segera mencetak baru kartu identitas bagi korban yang kartu identitasnya tidak dapat diselamatkan dalam musibah kebakaran ini.
Bupati Karolin meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap sesuatu yang dapat menimbulkan kebakaran baik itu arus listrik, kompor maupun hal lainnya, mengingat dalam bulan ini saja sudah banyak kebarakan yang terjadi di Kabupaten Landak.
"Saya menghimbau masyarakat Kabupaten Landak mengingat dalam bulan ini saja sudah terjadi beberapa kebakaran, semoga ini bisa menjadi perhatian. Kita semua dengan memperhatikan lingkungan sekitar terutama jaringan listrik agar aman dan waspada agar tidak terjadi kebakaran lagi," katanya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020