Saham-saham Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dengan S&P 500 dan Dow mundur dari tingkat penutupan tertinggi sepanjang masa setelah data pengangguran AS meningkat dan penguncian baru yang diwajibkan untuk menahan lonjakan infeksi COVID-19 mengurangi selera risiko investor.Ini adalah hari (saham) pertumbuhan, membalikkan arah sebaliknya
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 173,77 poin atau 0,58 persen menjadi ditutup di 29.872,47 poin. Indeks S&P 500 terpangkas 5,76 poin atau 0,16 persen menjadi berakhir pada 3.629,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 57,62 poin atau 0,48 persen lebih tinggi menjadi 12.094,40 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 merosot, dengan energi ditutup turun 2,42 persen, memimpin kerugian. Sedangkan sektor consumer discretionary terangkat 0,58 persen, merupakan sektor dengan kinerja terbaik.
Volume perdagangan relatif tipis di sesi terakhir menjelang liburan Thanksgiving.
Indeks dan Dow Jones Industrial Average mundur dari rekor penutupan tertinggi, ditarik lebih rendah oleh saham-saham siklikal (sensitif terhadap ekonomi) dan saham-saham berkapitalisasi kecil yang mendorong reli di awal pekan.
Para pemimpin pasar teknologi yang tahan pandemi dan yang terkait teknologi membantu menjaga Nasdaq tetap bertahan.
“Ini adalah hari (saham) pertumbuhan, membalikkan arah sebaliknya dari (saham) bernilai,” kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York. "Ini adalah pergulatan yang terus-menerus antara virus dan vaksin."
“Ada latar belakang kenyataan bahwa sementara vaksin akan mulai didistribusikan dengan cukup cepat, virus tidak segera hilang dan oleh karena itu garis waktu untuk perbaikan ekonomi semakin terdesak.”
Berbagai data yang dirilis sebelum liburan Thanksgiving pada Kamis (26/11/2020) didominasi oleh kenaikan klaim pengangguran yang tidak terduga selama dua minggu berturut-turut, menunjukkan bahwa pembatasan baru untuk memerangi lonjakan kasus virus corona dapat mengganggu pemulihan pasar tenaga kerja yang sedang kesulitan.
"Data ekonomi tidak bagus, dan kami tahu itu tidak akan baik untuk beberapa waktu mengingat gelombang baru virus ini," tambah Ghriskey.
Pasar tampaknya mengulang dua minggu sebelumnya, yang dimulai dengan reli yang didorong oleh berita vaksin menjanjikan, tetapi beralih kembali ke perintah tetap tinggal di rumah di tengah realitas pandemi jangka pendek dan kurangnya stimulus fiskal baru.
Namun, perkembangan vaksin dan penghapusan ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS telah mendorong indeks Wall Street ke rekor penutupan tertinggi, dan menempatkan S&P 500 di jalur untuk November terbaik yang pernah ada.
Pelaku pasar percaya saham AS memiliki lebih banyak ruang untuk naik. Jajak pendapat Reuters baru-baru ini menunjukkan analis percaya S&P 500 akan naik sembilan persen antara sekarang dan akhir 2021. Indeks telah melonjak sekitar 66 persen sejak kejatuhan yang disebabkan oleh virus corona pada Maret dan naik sekitar 12 persen sepanjang tahun ini.
Tesla Inc, yang melampaui 500 miliar dolar AS dalam kapitalisasi pasar pada Selasa (24/11/2020), memperpanjang keuntungannya sebesar 3,4 persen bahkan setelah pembuat mobil listrik menarik kembali sekitar 9.500 kendaraan.
Perusahaan juga berencana untuk mulai memproduksi pengisi daya kendaraan listrik di China mulai tahun depan, menurut dokumen yang diserahkan ke otoritas Shanghai.
Baca juga: Wall Street melambung tinggi, Indeks Dow Jones menembus angka 30.000
Baca juga: Wall Street dibuka menguat, perpanjang kenaikan
Baca juga: Wall Street menguat ditopang harapan vaksin, Dow terangkat 327 poin
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020