Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berharap kerja sama yang erat dengan BUMN karya seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) semakin terjaga untuk ke depannya dalam pembangunan jalan tol di Indonesia.Ke depannya, melalui kerja sama yang erat antara pemerintah bersama BUMN Karya diharapkan semakin terjaga dengan baik sehingga semakin memberikan dorongan pelaksanaan konstruksi yang semakin bertambah
"Ke depannya, melalui kerja sama yang erat antara pemerintah bersama BUMN karya diharapkan semakin terjaga dengan baik sehingga semakin memberikan dorongan pelaksanaan konstruksi yang semakin bertambah," ujar Kepala BPJT Danang Parikesit kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Menurut Danang, hal tersebut tentunya dengan memperhatikan kualitas konstruksi sehingga optimis untuk dapat diselesaikan sesuai target dan dinikmati masyarakat di setiap wilayah di Indonesia yang saling terkoneksi melalui kehadiran Jalan Tol.
"Apalagi di tengah pandemi COVID19 ini, kita mengharapkan kehadiran ruas-ruas baru yang tengah dibangun dan yang segera dioperasikan, menjadi pendukung pergerakan perekonomian masyarakat melalui Pemulihan Ekonomi Nasional di seluruh wilayah Indonesia," katanya.
BPJT Kementerian PUPR menyambut baik bagi para BUMN karya yang berkontribusi dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol.
Saat ini kebutuhan infrastruktur bebas hambatan di Indonesia semakin bertambah, maka sangat diperlukan dukungan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung pemerintah dalam melaksanakan program kerja bagi pelaksanaan Jalan Tol yang semakin berkualitas.
Baca juga: Kementerian PUPR paparkan peningkatan pembangunan jalan tol
Baca juga: BPJT akan bentuk pusat layanan informasi jalan tol
Kepala BPJT Danang Parikesit mengungkapkan bahwa peran penting konektivitas jalan tol memberikan peningkatan nilai ekonomi yang semakin terhubung dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga aksesibilitas logistik, barang, dan jasa di setiap wilayah bertumbuh dengan pesat.
Transformasi, Inovasi, dan Modernisasi (TIM) juga menjadi pedoman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR guna menghasilkan target capaian infrastruktur Jalan Tol yang berkelanjutan di masa depan.
Semuanya dapat dicapai sesuai dengan target yang dicapai melalui langgam Bekerja Keras, Begerak Cepat, Bertindak Tepat (ditambah dengan Akhlakul Karimah dan berjiwa seni) sesuai dengan pedoman kerja di Kementerian PUPR.
"Membangun suatu infrastruktur jalan, tidak hanya sekedar mewujudkan sebuah asset, namun juga harus memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang berkelanjutan," kata Danang.
Saat ini WIKA melalui anak usaha PT Wijaya Karya Serang Panimbang sedang mengerjakan pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang.
Tol ini secara keseluruhan terbagi menjadi 3 Seksi, yakni Seksi 1 Ruas Serang – Rangkasbitung (26,50 Km), Seksi 2 Ruas Rangkasbitung - Cileles (24,17 Km), dan Seksi 3 Ruas Cileles - Panimbang (33 Km). Saat ini progres pembangunan pada ruas Serang – Rangkasbitung hingga November 2020 mencapai 84,18 persen.
Pembangunan ruas tol ini dikerjakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi sebesar Rp 5,33 triliun terdiri dari Seksi 1 - 2, porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang, sementara Seksi 3 menjadi porsi Pemerintah dengan target seluruhnya beroperasi pada 2023.
Baca juga: BPJT akan lakukan harmonisasi tarif-tarif jalan tol
Baca juga: BPJT: Penerapan teknologi MLFF untuk optimasi pelayanan jalan tol
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020