Pemprov DKI Jakarta meluncurkan program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Pendidikan menyusul data yang menyebutkan 12.649 pendidik dan 171.998 peserta didik yang tidak memiliki gawai.Ini dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi yang membuat proses belajar mengajar mengalami perubahan
KSBB Pendidikan ini, kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah program i untuk memberikan bantuan penyediaan gawai bagi peserta didik dan pendidik.
Baca juga: DPRD dan Pemprov DKI sepakati RAPBD 2021 sebesar Rp82,5 triliun
"Ini dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi yang membuat proses belajar mengajar mengalami perubahan," kata Anies yang memimpin acara peluncuran secara virtual dengan penyerahan bantuan gawai pada enam peserta didik di Balai Kota Jakarta, Kamis,
Gubernur DKI sendiri berpegang pada data dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada September-Oktober 2020 mengenai adanya pendidik dan peserta didik yang tidak memiliki gawai.
Dengan itu juga, muncul kenyataan bahwa tidak semua warga Jakarta memiliki infrastruktur fasilitas dan konektivitas untuk mengakses pembelajaran jarak jauh.
Baca juga: Anies: RAPBD 2021 masih fokus penanganan COVID-19
"Muncul tekanan berupa pandemi membuat kita melaksanakan pembelajaran jarak jauh muncul kenyataan ada yang sebagian (masyarakat) siap dengan fasilitas dan konektivitas, sebagian lagi memiliki perangkat tapi konektivitas internetnya lelet. Bahkan ada yang fasilitas dan konektivitasnya tidak dapat mereka akses," ucap Anies.
Anies menyebut Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kolaborasi yang solid dalam hal penyediaan gawai dalam program yang bisa dicari tahu di laman corona.jakarta.go.id/ksbbpendidikan ini.
"Ini adalah bentuk gotong royong dalam aksi konkret, sehingga muncul KSBB. Mengapa ini dilakukan supaya kepemilikian masalah ada di kita semua. Maka dari itu kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bapak/Ibu yang menjadi generasi pertama dari gerakan ini memilih untuk turun tangan terlibat langsung menyelesaikan masalah dan membantu sesama," tutur Anies.
Terdapat dua tipe calon kolaborator, yaitu donatur, baik merupakan perorangan maupun kelompok yang secara langsung memberikan bantuan ke sekolah maupun melalui perantara aggregator.
Aggregator merupakan lembaga berbadan hukum dan pengelola dana sosial berizin yang bertanggung jawab mengumpulkan dana secara penuh dari berbagai pihak untuk kemudian disalurkan langsung ke sekolah.
"Pemprov DKI Jakarta berupaya memfasilitasi niat baik masyarakat yang begitu besar untuk ikut berkontribusi dalam penyediaan gawai bagi mereka yang membutuhkan. Mulai dari warga sekolah perorangan, alumni, komunitas, hingga perusahaan untuk ikut bergerak dan berbagi. Melalui platform KSBB Pendidikan, penyaluran menjadi lebih mudah, terintegrasi, tepat sasaran, dan merata," katanya.
Baca juga: Anies yakinkan seluruh kebijakan Pemprov soal COVID-19 berbasis data
Adapun sasaran penerima bantuan gawai merupakan peserta didik yang tidak memiliki gawai dan/atau gawai dipakai bersama; serta Pendidik yang tidak memiliki gawai untuk membuat bahan ajar guna memberikan layanan belajar dari rumah dengan kriteria sebagai berikut:
1. Peserta Didik yang tidak memiliki gawai.
2. Tenaga Pendidik:
a. Non PNS (untuk KSBB Gawai tahap I);
b. Tidak memiliki Laptop/Komputer (PC);
Paket bantuan gawai yang akan diberikan sebagai berikut:
1. Paket Gawai Peserta Didik, yaitu penyediaan langsung untuk peserta didik (siswa) yang membutuhkan, berupa:
a. Tablet baru/bekas layak pakai
b. Smartphone baru/bekas layak pakai
2. Paket Gawai Pendidik, yaitu penyediaan gawai untuk sekolah. Paket ini akan menjadi milik sekolah dan dipinjamkan kepada pendidik (guru) yang membutuhkan, berupa:
a. Komputer baru/bekas layak pakai
b. Laptop baru/bekas layak pakai
Mekanisme mengikuti program KSBB Pendidikan sebagai berikut:
1. Buka laman corona.jakarta.go.id/ksbbpendidikan;
2. Pilih sekolah yang hendak dibantu;
3. Estimasikan bantuan yang akan diberikan;
4. Submit komitmen bantuan (dapat berdiskusi jika diperlukan);
5. Koordinasi realisasi di lapangan bersama sekolah;
6. Informasikan realisasi di lapangan ke dalam sistem corona.jakarta.go.id.
Hingga saat ini jumlah gawai yang terkumpul dari calon kolaborator dan siap didistribusikan sejumlah 1.208 gawai. Peserta didik penerima gawai juga akan mendapatkan "Kartu Internet Belajar Jakarta", berupa kartu perdana berisi kuota internet untuk melengkapi gawai agar langsung dapat digunakan.
Selain itu, Pemprov juga telah memiliki program JakWIFI sehingga penerima gawai bisa langsung melakukan install aplikasi JAKI untuk dapat mendukung proses belajar menggunakan jaringan internet secara gratis.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020