Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis, Kampus Terpadu UMP merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Muhammadiyah Papua yang telah mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan diterbitkannya Izin Operasional UMP oleh Dirjen Pendidikan Tinggi.
Dengan dicanangkannya Kampus Terpadu UMP yang akan menempati lahan seluas 11 hektar tersebut, Muhadjir meminta para pengurus Muhammadiyah dan para pendidik agar tidak terlena dan terus bekerja keras untuk memajukan pendidikan di Papua.
Baca juga: Menko PMK tinjau langsung pembangunan fasilitas kesehatan di Papua
"Yang terpenting adalah langsung bergerak, langsung bekerja, berusaha, dan tidak pernah menyerah. Keberadaan Muhammadiyah harus menunjukkan bahwa Islam itu adalah rahmatan lil'alamin," kata Muhadjir saat memberikan amanat dalam pencanangan UMP Koya Barat Jayapura, Papua.
Muhadjir yang juga juga merupakan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan Tinggi, berharap dengan adanya Kampus Terpadu UMP akan semakin berkembang pula sumbangsih Muhammadiyah kepada Papua dengan prinsip tanpa pandang bulu dan inklusif untuk semua umat seperti amanat dari Kiyai Ahmad Dahlan.
"Mudah-mudahan nanti akan semakin berkembang program studinya, akan semakin banyak sumbangsihnya kepada Bumi Papua melalui UMP dan bermakna lebih besar. Putra dan putri terbaik papua yang melanjutkan studi ke UMP nanti akan bisa memberikan peranan luar biasa untuk kemajuan tanah Papua, sebagai bagian dari NKRI" kata Muhadjir.
Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Papua Prof HR Partino mengatakan bahwa lembaga pendidikan Muhammadiyah yang sudah lama ada di Papua tidak mengkhususkan diri bagi umat muslim saja. Bahkan 90 persen mahasiswa Stikom Muhammadiyah Jayapura adalah putra-putri Papua yang nonmuslim. Dia mengatakan udah banyak alumni pendidikan Muhammadiyah yang berhasil, baik di lingkungan pemerintah, juga di legislatif.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK meletakkan batu pertama pencanangan pembangunan Kampus Terpadu UMP, menanam pohon matoa simbol pembangunan, dan menandatangani prasasti pencanangan.
Baca juga: Menko PMK lakukan kunjungan kerja ke Papua
Baca juga: Menko PMK: Presiden minta pengurangan libur-cuti bersama akhir tahun
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020