"Sampai sekarang kebijakan ini belum berubah, artinya kita siap mendatangkan santri pada tanggal 9 Januari 2021," kata Ketua Yayasan Darunnajah, Hadiyanto Arief di Jakarta, Jumat.
Arief menyebutkan, Ponpes Darunnajah mencoba mengakomodir keinginan wali santri yang ingin anaknya kembali belajar di pondok pesantren. Dari 2.500 santri yang ada, sekitar 70 persen menyatakan kesiapan untuk kembali ke pondok.
Ia mengatakan, santri-santri yang siap belajar tatap muka umumnya berasal dari daerah-daerah di Indonesia. Sedangkan untuk santri internasional yang juga menempuh pendidikan di Darunnajah belum bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh.
"Ada beberapa santri kita dari negeri jiran tidak bisa datang karena kebijakan negaranya masih memberlakukan penguncian wilayah. Santri-santri kita ada beberapa berasa dari Thailand Selatan, Malaysia dan Singapura," kata Arief.
Menurut Arief, pihaknya belum memberlakukan 100 persen belajar tatap muka. Ponpes memberikan dua pilihan kepada santri untuk bisa belajar jarak jauh atau belajar tatap muka.
Baca juga: Wagub minta Ponpes Darunnajah sosialisasikan prokes kepada santri
Baca juga: Ponpes Darunnajah targetkan belajar tatap muka pada Januari 2021 Masih ada beberapa santri yang terhalang untuk belajar tatap muka dengan berbagai alasan, seperti masih khawatir dengan penularan COVID-19. Ada yang yang sakit dan ada juga yang belum bisa kembali ke pesantren karena orang tuanya positif COVID-19 dan khawatir anaknya menjadi pembawa virus.
"Ada dua opsi, yang siap datang silahkan datang, yang belum siap silahkan belajar daring, termasuk yang sakit masih dalam kondisi kurang sehat, kita persilahkan belajar di rumah saja," kata Arief.
Arief menyebutkan, dari 17 cabang Pondok Pesantren Darunnajah, sebanyak 13 cabang sudah membuka pembelajaran tatap muka. Salah satunya Darunnajah VIII yang ada di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Tiga pondok pesantren yang akan memulai pembelajaran tatap muka. yakni Darunnajah Ulujami Jakarta, Darunnajah Pamulang dan Darunnajah Jasinga, Kabupaten Bogor.
"Jadi sebenarnya 13 pesantren kita sudah mendatangkan santri, ada tiga lagi yang belum karena disesuaikan dengan status COVID-19 di daerah tersebut. Ketiga pesantren ini akan belajar tatap muka mulai 9 Januari, satu pesantren lagi karena statusnya ada TK, belum kita putuskan," kata Arief.
Kesiapan memulai pembelajaran jarak jauh telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Darunnajah. Salah satunya kewajiban santri melaksanakan tes cepat (rapid test) sebelum kembali ke pesantren.
Kesiapan Ponpes Darunnajah memulai pembelajaran jarak jauh juga sudah ditinjau oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patri pada Jumat (20/11) lalu.
Baca juga: Santri Ponpes Darunnajah wajib tes COVID-19 sebelum belajar tatap muka
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020