"Beberapa lembaga 'think tank' asing membuat deduksi sensasional hanya dengan mempelajari citra satelit yang sebenarnya merupakan cara mereka menyesatkan publik," kata juru bicara Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang Elijan Anayit kepada pers, Jumat (27/11).
Dia mencontohkan salah satu foto pusat penahanan, yang dalam laporan ASPI diberi judul "Dokumentasi Xinjiang, Sistem Penahanan".
"Ini tidak masuk akal. Kenyataannya, yang mereka tandai justru lembaga sipil," ujar Elijan.
"Pusat penahanan di Kota Turpan yang mereka sebut dalam laporan tersebut merupakan gedung pemerintah daerah. Pusat penahanan yang mereka sebut di Kashgar juga bangunan SMA. Mereka yang semua tandai dari Google Maps, Baidu Maps, saya juga punya," ujarnya seraya menunjukkan beberapa gambar yang dituduhkan oleh ASPI, lengkap dengan titik koordinatnya.
Demikian halnya dengan bangunan kamp konsentrasi di Kabupaten Bachu, yang oleh Elijan disebutnya sebagai gudang logistik.
"Saya ingin menekankan bahwa Xinjiang itu wilayah terbuka dan tidak perlu mempelajari Xinjiang dengan citra satelit. Kami menyambut baik kedatangan sahabat dari luar negeri secara objektif dan tidak bias agar bisa mengetahui semua fakta yang ada di Xinjiang," kata Elijan, yang didampingi Wakil Ketua Komite Publikasi Partai Komunis China (CPC) Xinjiang.
Baca juga: Asosiasi Islam Xinjiang desak AS hentikan politisasi agama
Baca juga: Beijing setujui kunjungan diplomat Uni Eropa ke Xinjiang
Dorong kapabilitas uji COVID-19, Xinjiang kerahkan laboratorium PCR keliling
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020