• Beranda
  • Berita
  • IHSG Senin berpotensi menguat namun dibayangi aksi ambil untung

IHSG Senin berpotensi menguat namun dibayangi aksi ambil untung

30 November 2020 09:47 WIB
IHSG Senin berpotensi menguat namun dibayangi aksi ambil untung
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj/aa.

IHSG berpeluang konsolidasi melanjutkan penguatan di pekan ini, tetapi mulai sangat berisiko mengalami aksi ambil untung mengingat kenaikan yang hampir tanpa koreksi berarti

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini berpotensi menguat namun diprediksi akan dibayangi aksi ambil untung.

IHSG Senin pagi dibuka melemah 3,66 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.779,67. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,17 poin atau 0,13 persen ke posisi 918,94.

"IHSG berpeluang konsolidasi melanjutkan penguatan di pekan ini, tetapi mulai sangat berisiko mengalami aksi ambil untung mengingat kenaikan yang hampir tanpa koreksi berarti," kata Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee di Jakarta, Senin.

Hans menuturkan, kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia meningkat seiring perkembangan vaksin COVID-19 dan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden di Amerika Serikat. Hal ini di tambah IMF telah mengakui dari kelompok G-20 pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 adalah yang terbaik kedua setelah China.

Data menunjukkan sejak 1 Oktober 2020 ada aliran dana gabungan senilai 48 miliar dolar AS masuk ke sembilan bursa saham. Kesembilan bursa itu adalah Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

"Optimisme investor ritel di tambah aliran dana asing membuat IHSG terlihat menguat dari awal Oktober sampai saat ini," ujar

Sementara itu, survei oleh Komisi Eropa menunjukkan sentimen ekonomi zona Euro turun pada November. Penurunan tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir akibat gelombang kedua COVID-19 yang melanda benua Eropa.

Terjadi penurunan aktivitas bisnis Prancis pada November karena penguncian kedua akibat penyebaran COVID-19. Jumlah infeksi COVID-19 di Jerman telah melampaui angka satu juta dengan jumlah kematian harian mencapai rekor tertinggi hari di minggu lalu.

"Peningkatan kasus COVID-19 di ikuti pembatasan bisnis menjadi sentimen negatif di pasar saham," kata Hans.

Hans memperkirakan IHSG akan bergerak dengan support di level 5.669 sampai 5.427 dan resisten di level 5.800 sampai 5.900.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 18,38 poin atau 0,07 persen ke 26.663,09, indeks Hang Seng turun 19,41 poin atau 0,07 persen ke 26.875,27, dan indeks Straits Times terkoreksi 1,62 atau 0,06 persen ke 2.852,27.

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020